Update Corona di DI Yogyakarta
Proses Belajar Mengajar di Kulon Progo Libatkan Orang Tua
Proses belajar mengajar yang dilakukan dari rumah di Kulon Progo tetap terpantau melalui mekanisme koordinasi rutin dan pengawasan oleh tim.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Irvan Riyadi
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Sejak merebaknya virus Corona (covid-19), proses belajar mengajar dimaksimalkan dengan cara daring.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona yang sangat mungkin terjadi ketika diperkumpulan.
Sekalipun begitu, kendala jangkauan dan ketersediaan sarana pendukung utama seperti jaringan internet, sangat menentukan.
Hal tersebut, untuk tetap menjamin proses belajar mengajar berjalan efektif.
Terkait perihal itu, turut ditanggapi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo, Drs Sumarsana, M Si.
• Pembelajaran Jarak Jauh Diperpanjang Hingga 14 April 2020
Menurutnya, sampai saat ini, proses belajar mengajar yang dilakukan dari rumah, di Kulon Progo, tetap terpantau, melalui mekanisme koordinasi rutin dan pengawasan oleh tim.
Sekalipun juga, Sumarsana, tidak menampik jika kendala tentu ada, khususnya terkait ketersediaan jaringan internet sebagai sarana pendukung utama.
Namun, kendala seperti itu, bisa di atasi dengan memaksimalkan peran serta berbagai pihak, termasuk orang tua siswa.
Apalagi, mayoritas sekolah yang ada di Kulon Progo, yang saat ini menjalankan proses belajar mengajar dari rumah, adalah Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sederajat.
“Namanya kendala, pasti ada, tapi tetap bisa diatasi. Salah satunya, melibatkan peran serta orang tua siswa, yang bersama-sama dengan pihak sekolah, terus berkoordinasi terkait proses ini (belajar dari rumah),” jelas Sumarsana, saat dihubungi Tribunjogja.com, Selasa (31/3/2020).
Ditambahkannya, peran yang di mainkan orang tua siswa, cukup penting, karena, selama masa belajar dari rumah ini diberlakukan, dapat dikatakan orang tua setiap hari bersama dengan anak yang merupakan siswa yang bersangkutan.
“Orang tua siswa, bersama puhak sekolah, paling tidak, terlibat dalam grup tertentu (basis aplikasi pesan wa). Dari sana, sekolah memberikan tugas, untuk kemudian dikerjakan oleh siswa, hasilnya kemudian difoto, lalu di kumpulkan kembali via grup,” terangnya lagi.
• Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19
Ia pun menegaskan, pantauan dan pengawasan yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah sebagai garis depan dalam hal ini, terus disampaikan kepadanya. Hal tersebut, untuk bisa terus mengetahui dan mengukur sejauh mana efektifitas proses, dan jika perlu ada evaluasi tertentu yang perlu dilakukan.
“Karena proses ini, sedang berjalan. Makanya guru dan kepala sekolah, terus memantau perkembangannya,” pungkas Sumarsana.