Update Corona di DI Yogyakarta
DPRD DIY Desak UKM dan UMKM Produksi APD
DPRD DIY mendesak pelaku UKM dan UMKM supaya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Perempuan yang akrab disapa Siwi itu menjelaskan, saat ini Dinas Koperasi dan UKM lebih fokus terhadap pendataan pelaku UKM dan UMKM yang terdampak ekonomi.
"Ada 236 ribu pelaku UKM dan UMKM di DIY, mereka kondisinya lesu. Karena tidak ada perputran ekonomi. Ya itu yang jadi penanganan jangka pendek kami, yang benar-benar darurat," tegasnya.
Siwi yang juga sebagai koordinator Gugus Tugas Covid-19 DIY bidang Ekonomi, baru akan mendata minggu ini, terkait aset, pembiayaan, dan pendapatan pelaku UKM dan UMKM yang terdampak supaya melapor.
"Agar segera bisa kami tangani. Caranya melapor bagaimana? Para pelaku UKM yang sudah menjadi register kami di Si Bakul Jogja bisa membuka situs www. sibakul.id," ungkapnya.
• Diorder 800 APD, Keluarga Difabel Asal Sleman Dapat Bantuan Rp 25 Juta
Setelah terdata, para pelaku UKM bisa mendapat penanganan dari Pemda DIY.
"Persoalannya apa, misalnya pembiayaan sudah habis, tapi pasar tidak jalan. Atau kebanyakan kan sudah ada konsumen kasih DP, uang DP sudah dibelanjakan tapi dibatalkan gara-gara Covid-19, itu akan kami tangani," paparnya.
Sementara terkait keterlibatan UKM untuk membuat APD, dirinya sangat mendukung.
"Memang itu sudah kami rencanakan, contohnya yang di Sleman ini difabel produksi 800 APD, nah ini perlu di massifkan," kata dia.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mensosialisasikan kepada pelaku UKM dan UMKM supaya terlibat dalam pembuatan APD.
"Memang harus segera, paling tidak produksi APD itu untuk mancukupi DIY terlebih dahulu. Syukur-syukur mampu menembus pasar di luar DIY, malah jadi keuntungan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)