Update Corona di DI Yogyakarta

DPRD DIY Desak UKM dan UMKM Produksi APD

DPRD DIY mendesak pelaku UKM dan UMKM supaya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai upaya percepatan penangan Covid-19 di DIY, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY mendesak pelaku UKM dan UMKM supaya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri.

Imbauan tersebut muncul karena terbatasnya stok APD bagi tim medis beberapa pekan lalu. 

Selain itu, legislatif menginginkan supaya Pemda DIY mampu memaksimalkan pelaku UKM dan UMKM untuk memproduksi.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, sebagai langkah ke depan, menurutnya perlu para pelaku UKM dan UMKM untuk memproduksi APD secara massif.

Bank BPD DIY Bantu Kelompok Difabel untuk Memproduksi APD Demi Cegah Corona

"Saat ini kita tidak bisa andalkan pabrikan. Apalagi harus impor. APD buatan UKM bisa massif memenuhi kebutuhan tenaga medis yang selalu kekurangan," katanya.

Meski saat ini Pemda DIY telah mendapat pasokan 4 ribu APD dan 14.400 alat Rapid Test, langkah antisipasi menurutnya perlu dilakukan. 

"Dana Tak Terduga (DTT) sebesar Rp 9,25 miliar, tetap dimaksimalkan. Namun juga perlu ambil langkah tambahan," imbuh dia.

Meski pasokan APD bisa bertahan hingga beberapa pekan ke depan, Huda tetap mendesak supaya Pemda DIY segera menyusun langkah antisipasi lain.

"Saya mendesak supaya pelaku UKM dan UMKM diberdayakan untuk membikin APD. Pelaku UKM hanya perlu diajari sedikit dan dikasih tahu bentuk baju APD tersebut, bahan dan sebagainya dibantu cari, termasuk standar medisnya," imbuh Huda.

Menurut Huda,  jika mengandalkan anggaran DTT saja tidak akan cukup. 

Sembari menunggu DTT tahap dua, lanjut dia, Pemda DIY bisa mempersiapkan pelaku UKM dan UMKM untuk turut memproduksi APD.

Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19

"Tidak mungkin cukup. Semua kalangan harus turun, baik itu pemerintahan maupun masyarakat itu sendiri. Termasuk kreatifitas rekan-rekan UKM untuk menjahit, membuat APD buat tenaga medis menurut saya harus sangat didukung," kata politisi dari partai PKS itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Srie Nurkyatsiwi, menanggapi hal tersebut, menurutnya keterlibatan pelaku UKM dan UMKM untuk membuat APD di DIY sudah disusun.

"Itu memang masuk ke dalam rencana kami. Jadi kami ada rencana jangka pendek, menengah, dan panjang," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved