Update Corona di DI Yogyakarta
Pasien PDP Yogyakarta 150 Orang, Pemda DIY Bakal Sweeping Empat Terminal
Jumlah pasien positif 19, pasien negatif 40, pasien meninggal tiga, meninggal setelah uji lab empat dan yang dinyatakan sembuh masih satu pasien.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Sementara terkait pencegahan di masyarakat, tim Gugus Tugas bersama Dishub, Polri, TNI dan juga Dinkes DIY berencana berlakukan sweeping di empat terminal Provinsi.
"Keempatnya itu ada di Terminal Giwangan, Jombor, Wonosari dan Wates. Sudah kami ajukan surat kepada ketua Organda yang ada di DIY," ujar pria yang juga sebagai Kalaksa BPBD DIY itu.
Tujuan sweeping bis yang datang dari luar daerah DIY tersebut yang pertama, lanjut Biwara, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, menyusul banyaknya pemudik yang mulai masuk ke DIY.
• Lawan Pandemi Covid-19, Mahasiswa Yogyakarta Sepakat Tiadakan Aktivitas Kerumunan Massa
"Pendataan itu terkait dari mana dan hendak kemana penumpang yang masuk ke DIY ini. Supaya apa? Memudahkan pelacakan jika di kemudian hari ada penambahan PDP," ungkapnya.
Tujuan kedua, nantinya para penumpang dan juga supir bus akan disemprot dengan disinfektan terlebih dahulu.
Pemetaan di terminal itu menurut Biwara sangat penting, karena saat ini banyak warga berbondong-bondong mulai pulang kampung.
"Nantinya jelas, warga yang datang dari zona merah Cocid-19 bisa kami segera lakukan penanganan khusus," papar dia.
Sesuai kedatangan bus dari luar daerah, tim Gugus Tugas akan bertugas mulai pukul satu dini hari, hingga pukul enam pagi.
Namun, ada kemungkinan besar jika jadwal pemberangkatan moda transportasi bus akan dijadwal ulang supaya memudahkan pelacakan.
"Bisa juga nanti kami koordinasi dengan kanit lantas untuk merubah jadwal kedatangan bus, supaya memudahkan operasi," ungkap Biwara.
• Cegah Virus Corona, Warga Jogonalan Lor di Bantul Lockdown Kampung
Persoalan lain, mengenai kebijakan masyarakat yang mulai lakukan lockdown lokal, Biwara menyambut baik hal tersebut.
Ia menganggap hal itu sebagai upaya baik, karena hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan Guberbur, Walikota atau Bupati hingga ke perangkat desa.
Memang saat ini, maayarakay memiliki cara tersendiri untuk melakukan filter terhadap orang dari luar daerah yang masuk ke pemukimannya.
"Itu sangat bagus, kebijakan yang mendasar memang dari masyarakat. Banyak dari mereka yang mendata siapa yang keluar-masuk ke desa. Ada pula yang menyediakan alat semprot," urainya.
Ia menyebut, secara menyeluruh dalam satu bulan ke depan, ketersediaan APD dan juga fasilitas penunjang lain masih dapat tercover. (TRIBUNJOGJA.COM)