10 Rumah Sakit di Sleman Disiapkan untuk Tangani Pasien yang Memiliki Gejala Virus Corona Covid-19

Dokter akan langsung menangani bila pasien yang masuk mengalami distress sesak nafas yang amat sangat dan membutuhkan perawatan khusus paru.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
covid19.kemkes.go.id
Informasi dan update Virus Corona di Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah menyiapkan rumah sakit (rumkit) tambahan di DIY untuk menangani pasien dengan gejala virus corona Covid-19.

Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat Dinas Kesehatan Sleman, dr Wisnu Murti Yani, menjelaskan bahwa di DIY ada 22 rumkit tambahan untuk melengkapi empat rumah sakit utama dalam penanganan Covid-19.

Adapun dari 22 rumkit tambahan, sebanyak 10 di antaranya adalah rumkit pemerintah maupun swasta yang ada di Kabupaten Sleman yaitu seperti RS Hermina, RS JIH, RS Sakina Idaman, RSUD Sleman dan RSUD Prambanan.

"Sumber Daya Manusia (SDM) rumkit yang kemudian ditunjuk, diberi bimtek atau menyesuaikan kompetensi," jelasnya.

Daftar 25 Rumah Sakit Rujukan Virus Corona Covid-19 di Wilayah DIY

Sri Sultan HB X Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 di DIY, Ini Pertimbangannya

Ia mengungkapkan beberapa hari lalu tim Dinkes datang ke 10 RS yang ada di Sleman untuk membuat acara bimtek agar SDM rumah sakit tersebut bisa mengambil sampel swab tenggorokan.

Selain itu juga agar menyiapkan alat bernama virus transfer media (VTM) yang berupa tabung kecil untuk menyimpan sampel swab tenggorokan.

Selanjutnya sampel itu dibawa ke lembaga pemeriksanya.

"Rumah sakit yang ditunjuk, bukan untuk memeriksa virusnya, tapi membantu menangani swab-nya itu dan menangani sementara orang yang diduga dan harus swab tadi," terangnya.

RSUP Dr Sardjito
RSUP Dr Sardjito (Ist)

Ia menjelaskan dalam kasus ini maka dokter spesialis paru akan bertindak.

Dokter akan langsung menangani bila pasien yang masuk mengalami distress sesak nafas yang amat sangat dan membutuhkan perawatan khusus paru.

Diungkapkannya, untuk menerapkan teknis seperti ini, tenaga dokter spesialis paru di 10 rumkit itu masih mencukupi.

Balita di DIY Sembuh dari Virus Corona : Bunda Kisahkan Pengalaman Selama di Ruang Isolasi

PMI DIY Bagikan Perlengkapan Kesiapsiagaan Covid-19

"Tapi kalau semua PDP harus ketemu spesiali paru ya kami terlambat penanganannya. Makanya kami bimtek dokter-dokter yang ahli penyakit dalam dan mereka sudah cukup kompeten," ujarnya.

"Selain itu untuk dokter UGD dan lainnya, untuk kemampuan level 1 mereka juga sudah siap. Sebetulnya tidak harus (ditangani spesialis) paru semua,” imbuhnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika meninjau kesiapan BBTKLPP Yogyakarta yang ditunjuk Kemenkes sebagai tempat tes Covid-19 dengan cakupan Jateng DIY, Rabu (18/3/2020).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika meninjau kesiapan BBTKLPP Yogyakarta yang ditunjuk Kemenkes sebagai tempat tes Covid-19 dengan cakupan Jateng DIY, Rabu (18/3/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah)

Sedangkan terkait ruang isolasi, Wisnu mengungkapkan bahwa saat ini ruang isolasi yang dibutuhkan sudah tidak harus bertekanan negatif, sehingga 10 RS tadi dianggap siap.

Ia menjelaskan bahwa ruang isolasi dan memiliki exhaust fan bisa dipakai.

Namun demikian, untuk menangai pasien yang posifitif Covid-19 memang dianjurkan untuk isolasi bertekanan negatif. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved