Panduan Tanya Jawab Novel Coronavirus (COVID-19) WHO yang Perlu Kamu Tahu

Coronavirus novel (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
www.who.int
Peta Persebaran Coronavirus (COVID-19) di Laman WHO 2020 

TRIBUNJOGJA.COM -- Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).

Coronavirus novel (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia.

Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia.

B eberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.

Berikut tanya jawab seputaran corona virus dirangkum Tribunjogja.com dari laman WHO :

1. Apa saja gejala COVID-19?

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.

Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.

Gejala-gejala ringan itu mulai secara bertahap.

Ada beberapa orang terinfeksi tetapi tidak muncuk gejala apa pun namun merasa tidak enak badan.

Kebanyakan kasus (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus.

Satu dari enam kasus COVID-19 yang mengalami sakit parah karena kesulitan bernapas.

Pada kasus orang tua, mereka sudah memiliki masalah medis yang mendasari seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes.

2. Apakah Antibiotik efektif dalam mencegah atau mengobati COVID-19?

Tidak. Antibiotik tidak bekerja melawan virus, mereka hanya bekerja pada infeksi bakteri.

COVID-19 disebabkan oleh virus, jadi antibiotik tidak berfungsi. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan COVID-19. Mereka hanya boleh digunakan seperti yang diarahkan oleh dokter untuk mengobati infeksi bakteri.


3. Apakah ada obat atau terapi yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19?

Ada beberapa metode pengobatan dari barat, tradisional mampu memberikan kenyamanan dan mengurangi gejala COVID-19, tidak ada bukti ada obat yang dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit.

WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau penyembuhan untuk COVID-19.

Namun, ada beberapa uji klinis yang sedang berlangsung yang mencakup obat-obatan dan tradisional. WHO akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.

4. Adakah vaksin, obat atau perawatan untuk COVID-19?

Belum. Hingga saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-2019.

Namun, mereka yang terkena harus mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala. Orang dengan penyakit serius harus dirawat di rumah sakit. Sebagian besar pasien pulih berkat perawatan intensif.

Kemungkinan vaksin dan beberapa perawatan obat tertentu sedang diselidiki. Mereka sedang diuji melalui uji klinis. WHO sedang mengoordinasikan upaya untuk mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Cara paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap COVID-19 adalah dengan sering membersihkan tangan, menutupi batuk dengan siku tangan atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) dari orang yang batuk atau bersin.

5. Siapa yang berisiko terserang dengan parah?

Sementara kita masih belajar tentang bagaimana COVID-2019 mempengaruhi orang.

Namun sebagian besar orang tua dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker atau diabetes) tampaknya mengembangkan penyakit serius lebih sering daripada orang lain. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved