Yogyakarta
Pengusaha Alkes Ketakutan, RS Kekurangan Persediaan Masker
Pengusaha alat kesehatan di DIY berada dalam situasi yang tidak menentu menyusul kelangkaan stok masker.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ari Nugroho
Untuk masker, Johan menjelaskan, sepengetahuan dirinya bahan baku yang paling murah dan paling banyak selama ini memang berasal dari Cina.
Namun, sejak muncul wabah corona, Cina sudah tidak mampu lagi mengekspor bahan baku.
Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri masih kurang.
“Sekarang Cina sendiri sudah menghentikan ekspor. Pabrik-pabrik dalam negeri (Indonesia) kini banyak menjual ke luar negeri,” kata Johan.
Sebagai gantinya, bahan baku masker di Indonesia saat ini berasal dari India dan beberapa negara lain.
“Tapi harganya lebih tinggi,” ujar Johan.
Menurut Johan, yang paling memprihatinkan dalam situasi ini adalah rumah sakit.
“Yang paling kasihan rumah sakit-rumah sakit. Pada kekurangan. Pemerintah seharusnya drop dari pabrik,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto , ditemui di RSUP Dr Sardjito pada Rabu (4/3/2020) mengungkapkan stok masker di rumah sakitnya kini semakin menipis.
Baik jenis masker biasa (masker hijau) dan N95.
“Ini kita sudah menipis. Mohon pemerintah dan anggota dewan membantu. Pemasok yang kami hubungi mengatakan kosong semua,” jelas Rukmono. (TRIBUNJOGJA.COM)