Risiko Kanker Serviks Lebih Besar pada Wanita yang Sudah Pernah Berhubungan Badan
Kanker serviks lebih banyak dialami perempuan yang sudah pernah menikah atau pernah berhubungan badan dibanding yang belum
Namun, jika HPV sudah berkembang biak dan jumlahnya banyak, menempel di DNA dan bermutasi, hal ini akan berubah menjadi ganas.
"Penularan (HPV) dari suami bisa jadi. Toilet dan gagang pintu juga bisa. Strateginya adalah rajin-rajin cuci tangan dan juga cuci toilet selain menjaga perilaku seks," tuturnya.
Skrining kanker serviks secara berkala disarankan ahli medis untuk dapat dilakukan pada wanita berusia antara 30-50 tahun.
Sementara itu, untuk wanita belum menikah disarankan melakukan pencegahan dengan vaksinasi khusus untuk HPV, sebagai penyebab utama kanker serviks atau kanker leher rahim.
Hal ini perlu dilakukan, karena seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Andrijono, bahwa penularan HPV tidak hanya bisa terjadi dari perilaku seks saja.
"Kalau belum pernah berhubungan (seksual) tidak perlu skrining, tapi vaksinasi. Tapi kalau sudah menikah, harus di skrining dulu sebelum diketahui bagusnya diberikan vaksin atau tidak atau vaksin apa," kata dia. (*)
==
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kanker Serviks Lebih Rentan pada Wanita Menikah, Ini Penjelasannya"