Kulon Progo
Pembangunan Underpass Kemiri Akan Dilanjutkan, DPUPKP Rancang Sistem Drainase
Konsep dari Underpass Kemiri nantinya tidak akan bergantung dengan pompa air seperti di Underpass Kulur karena genangan air yang ada di sana.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Belajar dari fungsi yang kurang optimal di Underpass Kulur, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengonsep Underpass Kemiri yang akan dilanjutkan pembangunannya tahun ini.
Underpass Kemiri ini terletak di Dusun Kemiri, Kelurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Konsep dari Underpass Kemiri nantinya tidak akan bergantung dengan pompa air seperti yang saat ini ditemukan di Underpass Kulur karena genangan air yang ada di sana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono, beberapa waktu yang lalu menuturkan bahwa penggunaan pompa di terowongan bawah tanah terlalu banyak risiko.
• Ryan Ditemukan Tewas, 1 Jam Usai Tercebur di Underpass Kulur Kulon Progo
Risiko yang dimaksudnya yakni pompa yang digunakan pasti membutuhkan pemeliharaan terlebih jika pompa yang digunakan di underpass memakai tenaga listrik.
Menurutnya ketika kondisi mati listrik, penyedotan air tidak akan berjalan maksimal karena harus terhenti.
"Butuh pemeliharaan, konsistensi, dan penjagaannya kalau pake pompa. Artinya risiko tinggi," tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sudah mendesain underpass Kemiri untuk memiliki saluran pembuangan air dengan sistem gravitasi yang dapat menyalurkan air tanpa bantuan mesin.
Nantinya, saluran pembuangan air yang dimaksud akan diarahkan sejauh 500 meter ke arah timur menuju Sungai Serang.
Guna mendukung rencana tersebut, lanjutnya, sudah dianggarkan dana dari APBD Kulon Progo sebesar Rp4,9 miliar untuk pembuatan saluran drainase tersebut.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
"Tujuannya supaya underpass tidak tergenang air," ujarnya.
Selain mengenai drainase, Gusdi menyampaikan bahwa, tahun ini pembangunan jalan untuk underpass Kemiri akan dilanjutkan.
Sebagai informasi, fisik terowongan Underpass Kemiri sudah selesai dibangun sejak 2011.
"Butuh anggaran sebesar Rp 16 miliar untuk menyelesaikan seluruh tahapannya. Namun, anggaran yang ada baru Rp 4,9 miliar untuk pengembangan drainase. Sementara, sisa anggaran yang dibutuhkan sedang diproses dalam APBD Perubahan," tuturnya.