Kulon Progo

BPBD Kulon Progo Sampaikan Kesiapannya terhadap Potensi Kebencanaan di Puncak Musim Hujan

Saat ini fokus BPBD Kulon Progo lebih cenderung menuju potensi kebencanaan berupa Longsor, banjir dan angin ribut.

Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reproter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Musim Penghujan di wilayah DIY beberapa waktu lalu diprediksi akan terjadi pada Februari hingga Awal Maret 2020.

Hal ini dikuatkan dengan hujan yang terus mengguyur sebagian wilayah di Kulon Progo beberapa hari terkahir.

Berkaitan dengan hal tersebut, potensi kebencanaan juga meningkat akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi, Kamis (27/2/2020) yang dihubungi terkait potensi kebencanaan di wilayah mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya persiapan sebelumnya.

Disdukcapil Kulon Progo Tergetkan 29 Februari Tuntaskan Pencetakan e-KTP bagi Pembawa Suket

"Rakor kesiapsiagaan seluruh OPD terkait, TNI, POLRI, Basarnas, Panewu dan Relawan sudah dilaksanakan. Selain itu Polres Kulon juga sudah menggelar Apel Siaga, Sosialisasi dgn Temu Relawan,  Rakor FPRB," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini fokus BPBD Kulon Progo lebih cenderung menuju potensi kebencanaan berupa Longsor, banjir dan angin ribut.

Diketahui sebelumnya, beberapa wilayah di Kulon Progo dalam seminggu terakhir memang mengalami beberapa kejadian berupa tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca buruk.

Dia pun menghimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dimana mereka tinggal.

"Masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan menjaga agar saluran drainase dan parit bebas dari sampah maupun endapan supaya air dapat mengalir dengan lancar," katanya.

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Di sisi lain, dia meminta kepada masyarakat jika mereka menemukan pohon yang rawan tumbang, bisa dilakukan pemangkasan.

Selain itu kita harus pahami lingkungan.

Bila rawan atau dirasa berbahaya segera menghindar dan berlindung atau pergi ke tempat terdekat yang lebih aman.

lanjutnya, sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah desa maupun relawan setempat jika mendapati lokasi yang rawan ataupun terdapat peristiwa terkait kebencanaan di wilayahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved