Tayyip Erdogan Ancam Sapu Pasukan Suriah dari Idlib Pekan Ini
Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk kesekian kalinya melontarkan ancaman akan menyapu semua pasukan Suriah dari Provinsi Idlib pekan ini.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, ANKARA – Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk kesekian kalinya melontarkan ancaman akan menyapu semua pasukan Suriah dari Provinsi Idlib pekan ini.
Targetnya, mulai 1 Maret 2020, Turki akan membebaskan Idlib, kantong terakhir kelompok-kelompok teroris, dari penguasaan pasukan Damaskus. Direbutnya kembali kota Nayrab jadi awal langkah itu.
Erdogan menyampaikan rencananya ini Rabu (26/2/2020), di depan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), parpol berkuasa di Turki yang menyokongnya selama memimpin neara itu.
Presiden Turki ini juga berjanji mengupayakan dengan segala cara supaya bisa menggunakan wilayah udara Suriah bagian utara yang sampai saat ini dikontrol militer Rusia.
Jika bisa menggunakan wilayah Suriah, serangan udara bisa dilancarkan Turki dari Incirlik maupun pangkalan lain secara leluasa. Demikian diwartakan kantor berita Reuters, dan dikutip Haaretz.com.
Sikap dan keputusan Turki ini memperoleh dukungan penuh Washington. Menlu AS Mike Pompeo menjamin, pasukan Suriah takkan bisa menguasai kembali Idlib secara penuh.
Pekan lalu, Erdogan juga mengancam akan melancarkan serangan segera ke pasukan Suriah, jika mereka tak segera mundur dari Idlib atau dari sekitar pos-pos militer Turki.
“Seperti operasi sebelumnya, kami katakan operasi kita bisa terjadi sewaktu-waktu,” kata Erdogan di depan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara, Rabu (18/2/2020) waktu setempat.
Dikutip Presstv.com, Erdogan menegaskan, Idlib merupakan zona de-eskalasi dan zona aman dan akan memperjuangkannya dengan segala cara dan berapapun biayanya.
• Seorang Pasien Suspect Virus Corona di RSUP Kariadi Meninggal, Jenazah Dibungkus Pakai Plastik
• Vaksin dan Obat Pencegahan Virus Corona Dibuat Peneliti dalam 42 Hari
Ia menyebutkan, serangkaian pembicaraan menyangkut masa depan Idlib dengan Moskow gagal mencapai hasil yang diinginkan.
“Pembicaraan terus dilakukan, tapi benar apa yang kita inginkan jauh dari apa yang kita sodorkan di meja,” kata Erdogan.
“Turki telah menjalankan semua yang bisa dilakukan sesuai rencana kita. Tapi saya katakan, serangan ke Idlib sekarang hanya soal waktu,” lanjutnya.
Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov merespon langkah-langkah politik Turki, termasuk ancaman menyerang Suriah sebagai skenario terburuk.
“Jika kita membicarakan rencana serangan ke otoritas yang sah, Angkatan Bersenjata Republik Arab Suriah, ini akan jadi scenario terburuk,” kata Peskov.
Moskow menunjuk Turki seharusnya melaksanakan kesepakatan Sochi, mereduksi aksi kelompok bersenjata di Idlib, dan mengawasi zona peredaan ketegangan.