Tayyip Erdogan Ancam Sapu Pasukan Suriah dari Idlib Pekan Ini
Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk kesekian kalinya melontarkan ancaman akan menyapu semua pasukan Suriah dari Provinsi Idlib pekan ini.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Tapi yang terjadi sebaliknya. Turki menurut Peskov justru membiarkan kelompk-kelompok teroris bersenjata di Idlib terus menyerang posisi pasukan pemerintah Damaskus dan permukiman sipil.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membela apa yang dilakukan pemerintah dan militer Suriah. Mereka berhak membersihkan negaranya dari kelompok teroris bersenjata.
“Saya bersimpati apa yang dilakukan Suriah. Mereka tidak bermaksud mendorong para militan itu ke negara lain, tapi mengembalikan mereka ke pemiliknya,” sindir Lavrov.
Hal senada disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Ia menegaskan, Rusia tetap akan membantu Suriah, mengembalikan hak dan kedaulatan penuh atas negerinya.
Pada 17 Februari 2020, Presiden AS Donald Trump menelepon Tayyip Erdogan. Ia menyampaikan dukungan atas rencana operasi militer Turki di Idlib.
“Dia (Erdogan) bisa bertarung di Idlib. Dia tidak ingin rakyat terbunuh, dia punya hak sekarang, dan saya menyetujuinya,” kata Trump.
Aljazeera.com dan Haaretz.com, mengutip pernyataan pejabat UNHCR, mengabarkan, eksodus besar terus terjadi dari Idlib ke perbatasan Suriah-Turki.
Mark Lowcock, Kepala Urusan Kemanusiaan PBB, menyebut, tingkat kekerasan dan eksodus mencapai batas maksimum sejak Desember 2019.
“Ini horror kemanusiaan terbesar abad 21, setelah Perang Dunia II. Warga sipil kini keluar dari Idlib yang dihuni sekitar 4 juta jiwa, guna menjauh dari peperangan.(Tribunjogja.com/ Southfront.org/AMN/Presstv. com/xna)