Jawa
Pilkada 2020 Kota Magelang, PKB Buka Komunikasi Antar Partai Bentuk Koalisi
Peta kekuatan politik untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang Tahun 2020 di Kota Magelang belum tampak dengan jelas.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Peta kekuatan politik untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang Tahun 2020 di Kota Magelang belum tampak dengan jelas.
Sebagian besar partai politik sekarang masih pada posisi 'Wait and See' atau 'Tunggu dan Lihat'.
Meskipun, mereka juga mulai menjalin komunikasi dengan partai politik lain baik di luar koalisi atau dengan koalisi.
Seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga kini masih membuka komunikasi dengan berbagai pihak, baik dari partai koalisi maupun partai-partai di luar koalisi.
• Pilkada 2020 Kota Magelang, Penerimaan Syarat Dukungan Calon Independen Dimulai Besok
Usulan juga muncul dari PKB untuk berkoalisi baik dengan partai di luar PDI Perjuangan atau dengan PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan dalam hal ini memiliki kursi terbanyak yakni sembilan kursi dan boleh mengusung calon sendiri pada Pilkada di Kota Magelang nanti.
"Masih belum jelas untuk Pilkada Kota Magelang. Di sini, kita masih membuka komunikasi dengan beberapa pihak lah, baik dengan partai-partai koalisi. Ada yang merencanakan koalisi, teman-teman partai di luar PDIP, tetapi ada juga teman-teman dan juga para kyai di Magelang menyarankan untuk bersama dengan PDIP. Kita sedang melakukan komunikasi dua arah," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, Muhammad Yusuf Chudlori, Jumat (20/2/2020) saat ditemui di kediamannya di Tegalrejo, Magelang.
Pria yang akrab dipanggil dengan Gus Yusuf ini pun menaruh harapan agar Kota Magelang juga dapat memasang kader sendiri (PKB) di posisi Calon Wakil Walikota Magelang.
Meskipun, PKB di Kota Magelang saat ini hanya memiliki tiga kursi, tetapi ia yakin posisi PKB tetap kuat.
Pasalnya, PKB juga berjalan seiring dengan NU, yang memiliki suara yang cukup kuat di masyarakat.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
"Kalau diibaratkan sebagai mesin, PKB itu mesinnya double gardan. Ada mesin struktural PKB. Ada mesin kultural NU, lha ini yang menjadikan kenapa kita di Sragen bisa mendapatkan wakil. Di Kabupaten Semarang, PKB itu cuma lima kursi, tetapi PDI Perjuangan merespon kita. Sekali lagi ini bukan penghargaan PDI Perjuangan yang tidak hanya kepada PKB, tetapi juga kepada warga NU. PKB jadi sekali lagi memiliki dua mesin. Mesin politik, satu PKB secara struktur, dan NU secara kultural," kata Gus Yusuf.
Gus Yusuf sendiri mengatakan, tidak masalah nanti jika koalisi akan bersama-sama dengan PDI Perjuangan atau dengan partai politik yang lain.
Secara jumlah kursi, PKB yang sudah memiliki tiga kursi, tetap berani dalam kontestasi Pilkada nanti.
Meskipun demikiran, PKB tetap tidak dapat berjalan sendiri, mesti harus berkoalisi dengan partai lain.