Pelajar di Bantul Diduga Tersambar Petir, Nenek : Rambute Kobong, Matane Abang
petir diduga menyambar rumah milik pasangan Zamari dan Sariyem yang berada di Padukuhan Singosaren, RT 05, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Betapa kagetnya Sariyem lantaran cucunya yang ia cari-cari ternyata dalam kondisi mengalami luka bakar. Padahal, saat itu sang cucu bernama M Farhan Al Halwani sedang bermain gawai di dalam kamar.
"Kulo ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah)," Kata Sariyem, neneknya saat kali pertama mendapati cucunya.

Adapun, petir diduga menyambar rumah milik pasangan Zamari dan Sariyem yang berada di Padukuhan Singosaren, RT 05, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul pada Kamis (20/2/2020) malam.
Di dalam rumah, ada Farhan, pelajar kelas tiga SMA di Bantul.
Saat hujan deras itu, Farhan sedang berada di dalam kamar sambil bermain handphone yang tersambung ke pengisian daya.
Tak disangka petir menyambar kamar tersebut.
Kronologi sambaran petir
Diceritakan Sariyem, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, dirinya pergi dari rumah setelah sholat Magrib untuk simakan Alquran di Masjid.
Zamari juga pergi ke rumah anaknya.

Sedangkan cucunya ditinggal sendirian didalam kamar, posisinya sedang tiduran sambil bermain handphone dan memakai earphone atau headset.
Malam itu hujan turun cukup deras disertai dengan petir.
Ia mengetahui cucunya mengalami luka bakar setelah pulang dari Masjid.
Saat itu, diceritakan dia, sepulang dari masjid dia melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka.
Keadaan saat itu gelap dan sepi karena aliran listrik di rumahnya konslet.
"Kulo celuk-celuk putu Kulo tapi raono sautan (saya memanggil manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban)," ucap dia, ditemui dirumahnya, Jumat (21/2/2020)