Yogyakarta

ACT DIY dan Kitabisa.com Bangun Jembatan Pelajar di Bantul

Mengandalkan donasi dari masyarakat akhirnya ajakan untuk memperbaiki jembatan di Wukirsari ini berbuah manis.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Jembatan Pelajar di Bantul yang rusak pasca banjir 2019 telah diresmikan, Jumat (14/2/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Madrasah Aliayah (MA) Ummatan Wasathon akhirnya bisa melalui akses satu-satunya jembatan yang menghubungkannya ke sekolah mereka pasca banjir merusak jembatan pelajar pada 2019 silam.

Jembatan yang berlokasi di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, telah diresmikan, Jumat (14/2/2020).

Kepala Sekolah MA Ummatan Wasathon, Subardi menceritakan bahwa di Desa Imogiri ini tepatnya di bulan Maret 2019 lalu terjadi banjir bandang.

Tingginya curah hujan serta tidak mampunya Sungai Celeng untuk menampung debit air akhirnya membuat jembatan di desa tersebut rusak. 

KISAH Relawan ACT Gunting Rambut Wanita yang 27 Tahun Tak Pernah Potong Hingga Jadi Sarang Tikus

Naasnya, jembatan yang ambruk tersebut merupakan jembatan satu-satunya yang harus dilalui untuk menuju ke sekolah MA Ummatan Wasathon.

Pasca ambruknya jembatan tersebut pihak sekolah terpaksa harus meliburkan para siswa walaupun saat itu tengah berlangsung ujian sekolah. 

“Waktu itu dibuat jembatan darurat yang dibuat dari bambu dan dikaitkan dengan tabung-tabung drum sebagai pelampung, ternyata hanya mampu bertahan dua hari karena diterjang banjir,” jelas Subardi dalam keterangan persnya.

Di hari berikutnya, Kodim Bantul bersama masyarakat setempat dan para relawan bergotong-royong untuk membangun kembali jembatan yang lebih kokoh walaupun tetap mengandalkan bahan baku bambu dan pondasi beton. 

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Hampir setahun berlalu jembatan bambu tersebut masih bisa dilewati, akan tetapi cukup derasnya arus sungai membuat tanah yang sebagai pondasi jembatan tersebut terkikis, dan dikhawatirkan pihak sekolah dapat membahayakan para pelajar dan masyarakat yang kebetulan melintasi jembatan tersebut.

Ikhtiar untuk membangun jembatan yang lebih kokoh terus dilakukan, satu di antaranya datang dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY yang berkolaborasi dengan Kitabisa.com, mengandalkan donasi dari masyarakat akhirnya ajakan untuk memperbaiki jembatan di Wukirsari ini berbuah manis, berkat kedermawanan masyarakat Indonesia donasi untuk membangun jembatan pelajar terkumpul hampir 200 juta.

“Nah dana tersebutlah yang kemudian digunakan untuk membangun jembatan pelajar ini. Pembangunan dimulai sejak bulan oktober 2019 lalu oleh tim ACT dan selesai pada pertengahan Januari 2020,” ujar Kharis pradana, koordinator program pembangunan jembatan pelajar. 

Jembatan dengan lebar 2,5 meter dan panjang 12 meter inilah sebagai wujud asa ratusan pelajar MA Ummatan Wasathon, menyambung akses para pelajar agar tetap bisa belajar dan dibangun atas kepedulian para dermawan di tanah air. (TRIBUNJOGJA.COM

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved