Kulon Progo
Kulon Progo Catat Ada 2 Juta Wisatawan Sepanjang Tahun 2019
Menurut data BPS yang dipaparkan pada Sabtu (8/2/2020), kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat terbawah se-DIY dalam kunjungan Wisatawan selama tah
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Menurut data BPS yang dipaparkan pada Sabtu (8/2/2020), kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat terbawah se-DIY dalam kunjungan Wisatawan selama tahun 2019.
Namun hal tersebut dirasa kurang tepat oleh Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras.
Pasalnya yang menjadi acuan data BPS hanyalah 8 Objek wisata yang dikelola oleh pemerintah.
"Di Kulon Progo itu ada 30 Objek wisata yang dikelola Masyarakat dan 8 yang dikelola pemerintah," katanya.
• Paguyuban Wartawan Kulonprogo Gelar Pelatihan Pengelolaan dan Pengembangan Media Sosial Desa wisata
Dari keseluruhan Objek wisata tersebut, tercatat oleh Dinas Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan baik itu Wisatawan Manca Negara (wisman) dan Wisata Nusantara (wisnus) mencapai lebih dari 2 juta kunjungan selama satu tahun.
"Dari jumlah tersebut, dilaporkan terdapat 4000 lebih wisman dan sisanya wisnus," katanya.
Akan tetapi, dia meyakini bahwa angka di kisaran 4000 tersebut masih belum valid.
"Itu datanya masih tercampur, tapi untuk kedepannya kita sudah melakukan sosialisasi untuk klasifikasi wisatawan kepada seluruh pengelola objek wisata," katanya.
Diapun berujar bahwa nantinya tiket yang diperuntukkan bagi wisman akan berbeda dengan wisatawan Nusantara.
• Jual Durian Kalibawang, Wisata Kuliner Durian Ala Pemuda Banjarharjo Kulon Progo
"Itu hanya untuk pengelompokan saja, yang jelas tarif retribusi yang dipatok tetap sama. Tidak ada yang berbeda antara wisman maupun wisnus," tuturnya.
Selain itu, dia berujar mengenai langkah kedepan Dinpar Kulon Progo untuk menggenjot peningkatan kunjungan wisatawan.
"Saat ini kita sedang mengupayakan agar setiap objek wisata bisa memiliki ciri khas tersendiri. Bisa ditonjolkan budayanya, legenda ataupun sejarahnya," paparnya.
Lanjutnya, jika itu bisa dikemas oleh pengelola Objek wisata dapat menjadi ciri khas tersendiri bagi setiap Objek wisata dan akan lebih baik untuk keberlangsungan sebuah objek wisata. (TRIBUNJOGJA.COM)