Siswa SD Belajar di Pos Kamling
Pembangunan SDN Bangunrejo 2 Molor 1 Tahun, Disdik Kota Optimalkan Fasilitas
Kasi Pembangunan Gedung DPUPKP, Fahrul Nur Cahyanto mengatakan rencananya pembangunan SDN Bangunrejo 2 dikerjakan pada tahun 2019 lalu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembangunan SDN Bangunrejo 2 molor hampir satu tahun.
Kasi Pembangunan Gedung DPUPKP, Fahrul Nur Cahyanto mengatakan rencananya pembangunan SDN Bangunrejo 2 dikerjakan pada tahun 2019 lalu.
Namun karena terkendala proses lelang, pengerjaan baru dikerjakan tahun ini.
Gagal lelang terjadi karena ada aduan masuk 15 menit sebelum pengumuman hasil pemenang lelang.
Selain itu, ada ancaman dari salah satu anggota TP4D yaitu Eka Safitra yang saat ini menjadi terdakwa kasus suap saluran air hujan (SAH) Supomo.
• Meski Belajar di Pos Kampling, Deon Tetap Semangat
"Saat itu gagal lelang, karena ada intervensi dari TP4D yang menyatakan pemenang tidak memenuhi syarat. Dan meminta untuk pemenang urut dua yang menang dan memenuhi syarat. Jika melakukan lelang ulang waktunya tidak cukup, sehingga diputuskan gagal," katanya, Kamis (06/02/2020).
"Saat itu juga ada semacam ancaman dari anggota TP4D. Katanya jika diumumkan dia tidak akan bertanggungjawab, dan menyebut kalau dia sudah sering memenjarakan pejabat pembuat komitmen (PPK),"sambungnya.
Ia mengungkapkan saat ini pembangunan SDN Bangunrejo 2 telah dikerjakan.
Pengerjaan sudah dimulai sejak 27 Januari lalu dengan mekanisme lelang ulang.
"Kami lelang lagi, sudah keluar pemenang. Sudah dikerjakan 27 Januari, saat ini proses masih bangun pondasi. Pengerjaan diperkirakan sekitar 180 hari, karena lokasinya juga agak sulit dijangkau. Anggaran sekitar Rp3,7 Miliar," ungkapnya.
• Siswa SDN Bangunrejo 1 dan 2 Selamatkan Diri Hindari Longsor
Keterlambatan proses pembangunan SDN Bangunrejo 2 otomatis berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori menyesalkan hal tersebut, karena keterlambatan tersebut berdampak pada siswa dan guru.
Untuk mengatasi keterlambatan tersebut, pihaknya membuat sistem shift belajar.
Dimana siswa SDN Bangunrejo 1 belajar pada pukul 07.00- 12.00, sementara siswa SDN Bangunrejo 2 belajar dari pukul 12.00-17.00.
