Siswa SD Belajar di Pos Kamling

BREAKING NEWS: Meski Belajar di Pos Kamling, Deon Tetap Semangat

Suasana salah satu pos kamling di daerah Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta nampak ramai siang itu.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Siswa kelas VI SDN Bangunrejo 2 mengikuti kelas tambahan untuk persiapan menghadapi ujian di pos kamling RT 53 RW 12 Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Kamis (6/2/2020). Sudah hampir setahun terakhir siswa SDN Bangunrejo 2 menumpang ruang belajar di SDN Bangunrejo 1 karena sekolah mereka telah dirobohkan untuk direnovasi namun mengalami kendala sewaktu lelang pada tahun 2019 yang akhirnya dilelang ulang dan proyek pembangunan sekolah baru dimulai akhir Januari 2020. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana salah satu pos kamling di daerah Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta nampak ramai siang itu.

Bukan untuk ronda menjaga keamanan kampung, namun digunakan untuk belajar siswa kelas VI SD Bangunrejo 2.

Setiap pukul 10.00 sampai 11.30, sekitar 19 siswa berkumpul di pos tersebut untuk belajar.

Salah satunya adalah Deondra Putra Antoro (11). 

Meski sedikit kepanasan dan sesak, tetap semangat belajar.

Deon dan teman-temannya belajar di pos kamling dalam rangka tambahan jam belajar. Sebagai siswa kelas VI, ia harus belajar ektra untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian nasional.

Siswa SDN Bangunrejo 1 dan 2 Selamatkan Diri Hindari Longsor

Sekolahnya, SDN Bangunrejo 2 saat ini tengah dibangun ulang, sehingga ia terpaksa menumpang di SDN Bangunrejo 1 untuk sekolah.

"Sekolah mulai jam 12.00 sampai jam 17.00 di SDN Bangunrejo 1. Jadi sekolahnya gantian dengan SDN Bangunrejo 1. Sekolah sedang dibangun. Sebelum pelajaran mulai ada pelajaran tambahan dulu di pos kampling," katanya saat ditemui Tribun Jogja di SDN Bangunrejo 1, Kamis (06/02/2020).

"Tidak apa-apa (belajar di pos kampling). Tetap semangat belajar karena buat persiapan (ujian nasional). Ya agak kepanasan dan umpek-umpekan (berdesakan), soalnya semua siswa belajar di sana (pos kampling),"sambungnya.

Ia dan teman-temannya belajar dengan fasilitas seadanya, tidak ada papan tulis. Deon hanya menggunakan buku tulis dan bahan ajar lainnya sambil mendengarkan guru. Deon berharap agar pembangunan sekolahnya segera selesai.

"Tidak enak (tidak nyaman karena menumpang). Lebih nyaman di sekolah sendiri. Pengennya sekolah segera selesai (pembangunan),"ujarnya.

Sementar itu, Walikelas kelas VI SDN Bangunrejo 2, Sulastri mengungkapkan jam tambahan belajar memang perlu diberikan. Sebab materi kelas VI memang banyak, sehingga tidak bisa hanya mengandalkan proses belajar di kelas saja.

Tambahan belajar di pos kampling sudah dilakukan bulan ini. Sebelum dilaksanakan di pos kamling, tambahan belajar sudah dilakukan di bawah pohon di lapangan sekolah, namun mengganggu aktivitas. Kemudian jam tambahan diganti di aula sekolah, namun suara tidak jelas karena ruangan terlalu terbuka.

"Sudah pindah tempat beberapa kali sejak Oktober, sampai akhirnya ketemu di pos kampling. Ini hanya tambahan pelajaran saja, memanfaatkan waktu luang. Tidak bisa jika mengandalkan jam belajar saja, materinya banyak. Setelah jam belajar, anak-anak masuk kelas jam 12.00,"jelasnya.

Siswanya sudah menumpang di SDN Bangunrejo 2 sekitar satu tahun. Meski pelajaran tidak terlalu efektif, setidaknya siswanya mendapatkan materi yang sebelumnya tidak didapatkan di kelas.

"Memang tidak terlalu efektif, tetapi bisa jadi pengingat juga buat siswa. Dan harapannya siswa mendapat materi yang lebih banyak dan bisa mempersiapkan diri menghadapi ujian," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved