Wabah Virus Corona
Bayi Baru Dilahirkan 30 Jam di China Terjangkit Virus Corona, Ada Dugaan Penularan Bisa Lewat Rahim
Seorang bayi di Wuhan, China, dinyatakan positif virus corona jenis baru (2019-nCoV) setelah menjalani serangkaian tes pemeriksaan
Seorang warganet mengaku rela mati bersama anaknya jika ia menjadi ayah dari bayi 9 bulan itu.
"Saya tidak peduli, jika bayi saya terinfeksi virus corona, saya akan memeluknya dan mati bersamanya," tulis seorang warganet itu.
“Dia tahu ayahnya menangis,” tambah akun @salqos.
“Anak bayi punya kemampuan untuk menyembuhkan dirinya lebih cepat daripada orang dewasa. Aku tahu dia akan segera sembuh,” tutur @petaniherval menyemangati.
• Viral Video Mengharukan Pasangan Lansia Pasien Terkena Virus Corona Saling Berpegangan Tangan di ICU
Zeng Lingkong, seorang dokter senior di departemen neonatal rumah sakit mengatakan kasus ini adalah sebuah sinyal untuk kita.
“Kita harus khawatir tentang kemungkinan rute transmisi baru dari virus corona,” ujarnya. Zeng mengatakan wanita hamil harus menjauh dari pasien yang terinfeksi.
Rumah Sakit anak-anak di Wuhan telah menyisihkan tempat untuk merawat wanita hamil dengan gejala yang diduga virus corona.
Otoritas kesehatan China telah mengidentifikasi sejumlah pasien yang telah menjadi pembawa dan pewaris virus corona meskipun tidak menunjukkan gejala penyakit ini di luar.
• Dokter Virus Corona Meninggal Akibat Kelelahan Setelah Bekerja 10 Hari Nonstop
Li Xingwang, kepala ahli penyakit menular di Rumah Sakit Ditan Beijing mengatakan ibu hamil bisa saja mewariskan virus itu kepada sang anak.
“Pembawa ini memiliki virus dan dapat menularkannya. Jumlah virus berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit, yang berarti pasien ini membawa lebih sedikit virus dan kemampuan mereka untuk menularkan penyakit lebih lemah,” kata Li.
Dalam pedoman pengobatan dan diagnosis baru yang dirilis pada hari Rabu, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan orang dengan gejala yang lebih ringan, seperti demam, kelelahan, batuk tetapi tidak ada infeksi paru-paru, harus dikarantina dan diobati untuk mengurangi infeksi lebih lanjut.
(KompasTV, Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )