Wabah Virus Corona
Bayi Baru Dilahirkan 30 Jam di China Terjangkit Virus Corona, Ada Dugaan Penularan Bisa Lewat Rahim
Seorang bayi di Wuhan, China, dinyatakan positif virus corona jenis baru (2019-nCoV) setelah menjalani serangkaian tes pemeriksaan
Bayi Baru Dilahirkan 30 Jam di China Terjangkit Virus Corona, Ada Dugaan Penularan Bisa Lewat Rahim
TRIBUNJOGJA.COM - Wabah virus corona di Provinsi Hubei, China kian memprihatinkan.
Komisi Kesehatan China melaporkan hingga Kamis (6/2) kasus penyebaran virus corona tercatat 28.018 dan korban meninggal mencapai 564 orang.
Di balik wabah virus corona, ada banyak cerita-cerita mengharukan dan sekaligus bikin miris.
Seorang bayi di Wuhan, China, dinyatakan positif virus corona jenis baru (2019-nCoV) setelah menjalani serangkaian tes pemeriksaan.
Sang bayi positif corona hanya 30 jam setelah kelahirannya.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran meningkat mengenai virus corona yang bisa menginfeksi sejak janin dalam kandungan.
Dilansir dari Youtube Kompas TV, South China Morning Post (SCMP) melaporkan terdapat dua bayi yang dipastikan positif mengidap virus Corona. Salah seorang bayi yang termuda baru berusia 30 jam tersebut.
Kasus ini sekaligus mengindikasikan bahwa virus Corona kemungkinan bisa menular lewat rahim.
"Ibu dari bayi yang lahir adalah pasien yang dikonfirmasi terjangkit virus corona. Sementara itu, kondisi bayi itu stabil," demikian laporan stasiun televisi pemerintah China, seperti dikutip dari SCMP.
Seorang dokter senior di rumah sakit tempat kelahiran dua bayi itu, Zeng Lingkong mengatakan kasus ini menunjukkan sinyal rute baru transmisi virus Corona, yakni melalui rahim ibu hamil.
Oleh karena itu, menurut dia, para ibu hamil harus menjauh dari pasien yang terinfeksi virus ini.
Zeng mengatakan saat ini rumah sakit-rumah sakit di Wuhan telah membuat ruang khusus bagi ibu hamil yang mengalami gejala tertular virus Corona.
Kisah-kisah mengharukan pasca penyebaran virus corona di China memang selalu ada.
Ada anak yang menangis karena tak bisa memeluk ibunya yang menjadi perawat garis depan, adapula ibu-ibu yang bingung mencari bangsal melahirkan.
Baru-baru ini, seorang bayi berusia 9 bulan menjadi pasien termuda yang terinfeksi virus corona di China.
Bayi perempuan itu masuk menjadii pasien 68 kasus virus corona yang terdeteksi di Beijing.
Disinilah kesedihan mulai muncul.
Bayi perempuan itu terpaksa berpisah dari orang tuanya.

Sebab, bayi harus menjadi karantina untuk memantau kondisi kesehatannya.
Diketahui, proses karantina adalah proses wajib dilakukan medis jika ada pasien terinfeksi virus corona.
Selain untuk menghalau virus menjangkiti lebih banyak orang, proses karantina ini dilakukan agar pasien bisa bertahan hidup.
Situasi ini tentu sangat berat bagi kedua orang tua.
Video ketika sang ayah mengunjungi bayinya di rumah sakit pun viral di media sosial Twitter.
Video tersebut dibagikan oleh @Huh_My_Rahhhhh.
Dalam video singkat itu, terasa suasana menyedihkan ketika sang ayah menghibur anaknya dari ruang karantina.
Hingga kini, video berdurasi 14 detik itu telah disukai 130 ribu orang dan di-retweet 72,4 ribu orang.
Sebagian besar komentar menunjukkan empati kepada sang ayah dan merasa sedih virus corona bisa menjangkiti anak bayi.
• Kisah Haru, Ibu Tak Bisa Peluk Anaknya Karena Virus Corona
Anak itu terlihat senang ketika bercanda dengan ayahnya.
Dia kemudian bangun dari tempat tidur lalu mengulurkan tangan seolah meminta untuk dibawa oleh ayahnya.
Sang ayah segera berbalik dan menyeka air matanya, tidak dapat menahan air matanya, melihat putranya di ruang isolasi.

Seorang warganet mengaku rela mati bersama anaknya jika ia menjadi ayah dari bayi 9 bulan itu.
"Saya tidak peduli, jika bayi saya terinfeksi virus corona, saya akan memeluknya dan mati bersamanya," tulis seorang warganet itu.
“Dia tahu ayahnya menangis,” tambah akun @salqos.
“Anak bayi punya kemampuan untuk menyembuhkan dirinya lebih cepat daripada orang dewasa. Aku tahu dia akan segera sembuh,” tutur @petaniherval menyemangati.
• Viral Video Mengharukan Pasangan Lansia Pasien Terkena Virus Corona Saling Berpegangan Tangan di ICU
Zeng Lingkong, seorang dokter senior di departemen neonatal rumah sakit mengatakan kasus ini adalah sebuah sinyal untuk kita.
“Kita harus khawatir tentang kemungkinan rute transmisi baru dari virus corona,” ujarnya. Zeng mengatakan wanita hamil harus menjauh dari pasien yang terinfeksi.
Rumah Sakit anak-anak di Wuhan telah menyisihkan tempat untuk merawat wanita hamil dengan gejala yang diduga virus corona.
Otoritas kesehatan China telah mengidentifikasi sejumlah pasien yang telah menjadi pembawa dan pewaris virus corona meskipun tidak menunjukkan gejala penyakit ini di luar.
• Dokter Virus Corona Meninggal Akibat Kelelahan Setelah Bekerja 10 Hari Nonstop
Li Xingwang, kepala ahli penyakit menular di Rumah Sakit Ditan Beijing mengatakan ibu hamil bisa saja mewariskan virus itu kepada sang anak.
“Pembawa ini memiliki virus dan dapat menularkannya. Jumlah virus berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit, yang berarti pasien ini membawa lebih sedikit virus dan kemampuan mereka untuk menularkan penyakit lebih lemah,” kata Li.
Dalam pedoman pengobatan dan diagnosis baru yang dirilis pada hari Rabu, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan orang dengan gejala yang lebih ringan, seperti demam, kelelahan, batuk tetapi tidak ada infeksi paru-paru, harus dikarantina dan diobati untuk mengurangi infeksi lebih lanjut.
(KompasTV, Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )