Jawa
Mengungkap Asal Mula Dusun Setan di Magelang
Dusun ini terletak di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, masuk wilayah Desa Candiretno.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Namun, setelah itu, alamat di KTP-el mesti diseragamkan, sehingga warga mengubahnya kembali dengan nama 'Setan'.
Sejatinya, pengucapan nama Setan itu juga kerap diucapkan keliru.
• Tempati Gedung Baru, Organisasi Wanita Kota Magelang Diharapkan Makin Solid
Awalan 'Se' dalam pengejaan Dusun 'Setan', menggunakan huruf 'ê' dengan pepet, dilafalkan [ə], seperti dalam kata 'Ketan'.
Namun, orang yang kurang tahu, mengejanya dengan huruf é dilafalkan [e], seperti dalam kata 'Kecap'.
"Ejaannya, dengan huruf e dikasih pepet dalam bahasa jawa yakni sêtan. Bukan setan (memedi atau hantu). Hanya pengucapan Sêtan dan setan yang sama, membuat warga luar itu mengira sama," kata Singgih.
Meski bernama Dusun Setan, tidak ada pengaruh apa-apa terhadap dusun ini.
Malahan di dusun ini dan sekitarnya, banyak peninggalan sejarah, seperti adanya candi bersejarah, Candi Retno.
Ada juga Kali Setan, yang di situ terdapat mata air, meski sekarang tak pernah dipakai.
Selebihnya, dusun ini sudah termasuk dusun yang cukup berkembang.
• Menyambangi Situs Kuno Pemandian Air Panas Para Puteri Raja di Candi Umbul Magelang
Listrik sudah masuk desa.
Jalan beton sudah dibangun di sepanjang jalan dusun.
Rumah warga tertata dengan rapi.
Warga di sana pun hidup dan beraktivitas seperti pada umumnya.
"Listrik sudah masuk desa. Warga juga memiliki sumber air, sumur sendiri. Jalan beton sudah dibangun. Jadi tidak ada pengaruh apa-apa dengan nama itu," kata Singgih.
Nama Dusun Setan ini sendiri juga tertulis dengan jelas di gapura masuk dusun.
Ada juga Sekolah Dasar (SD) yang ada di sana dengan nama SD Negeri Setan.
Bagi orang yang belum tahu, memang nama Dusun Setan ini cukup seram, tetapi ternyata warga di dusun ini punya kehidupan yang baik di dusun ini. (TRIBUNJOGJA.COM)
