Sleman
Warga Sleman Temukan 2 Arca Saat Menggali Tanah untuk Keperluan Penampungan Kotoran Sapi
Berdasarkan pengamatan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, kedua arca ini diperkirakan dari abad ke-9.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Warga Dusun Kalijeruk II di Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman tak sengaja menemukan dua arca saat menggali kolam penampungan untuk kotoran sapi, Selasa (28/1/2020).
Berdasarkan pengamatan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, kedua arca ini diperkirakan dari abad ke-9.
Kapolsek Ngemplak, Kompol Wiwik Hari Tulasmi menjelaskan arca itu ditemukan di Tanah Kas Desa (TKD). Saat itu pekerja eskavator tengah menggali tanah sedalam empat meter.
"Tiba-tiba backhoe menyentuh batu. Setelah dicek ternyata batu tersebut berbentuk arca. Kemudian aktivitas dilanjutkan lagi dan tak berselang lama menemukan arca kedua," ujar Kapolsek Rabu (29/1/2020).
• Kronologi Penemuan Arca Ganesha Terbesar di Dieng, Ditemukan Tanpa Kepala
Atas temuan itu, warga melapor ke Polsek Ngemplak.
Dan kedua arca di bawa ke kantor polisi, sedangkan lokasi penemuan arca juga dipasang garis polisi.
"Setelah itu penggalian dihentikan dan kami minta untuk pekerjaan dihentikan sementara," ungkapnya.
Sementara itu, pihak Polsek pun menghubungi BPCB Yogyakarta untuk pemeriksaan lebih detil.
Berdasarkan pemeriksaan awal, arca pertama berbentuk lembu atau disebut arca nandi dengan ukuran panjang 60 cm dan tinggi 40 cm.
Sedangkan yang kedua berbentuk seperti orang tua dengan lebar 30 cm dan tinggi 80 cm.
Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, M Taufik, memperkirakan kedua arca ini merupakan bagian dari candi yang dibuat pada abad ke-9 atau sekitar 800 masehi.
• 5 Tahap Mudah Tutorial Skincare Morning Routine, Jaga Kulit Wajah Agar Sehat Sedari Pagi
"Sezaman dengan Candi Kedulan, Kimpulan, Morangan. Pada zaman Mataram Kuno," ujarnya.
"Dua arca berdasarkan pengamatan awal dari zaman Hindu. Arca nandi dan agastya. Agastya cirinya membawa kendi, orang tua gendut berjenggot. Untuk nandi sudah jelas (lembu)," imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahwa arca-arca tersebut merupakan bagian sebuah bangunan candi.
Dan di dalam candi dipastikan ada lima arca yang menempel di dinding sekililing candi.
Maka dari temuan dua arca tersebut, pihaknya memperkirakan masih ada tiga arca lagi yang terpendam di sekitarnya.
"Ada agastya, nandiswara, durga, ganesha, terus ada kala. Harus ada lima setiap sisi mata angin. Kalau candi harusnya ada lima," jelasnya.
• Pemkab Sleman Akan Tertibkan Pedagang dan Area Parkir di Simpang Lima UNY
Dengan temuan itu ia mengindikasikan ada candi yang terkubur di lokasi tersebut.
"Sudah kelihatan sekali ada temuan-temuan itu. Sudah jelas (ada) candi. Ada batu penyusunnya, ada arcanya. Jelas ini candi," bebernya.
Dilanjutkan Taufik, selain menemukan arca, juga ditemukan bongkahan batu yang diduga merupakan struktur candi.
Namun penemuan bongkahan batu tersebut sudah menjadi pondasi talud aliran air menuju ke pertanian warga.
Taufik pun belum bisa memastikan ukuran candi tersebut.
• Mengenal Candi Gebang, Candi dengan Arca Dewa Penjaga Arah Mata Angin
Hal itu baru bisa dibuktikan saat ekskavasi.
Namun berdasarkan temuan arcarnya, ia berasumsi candi itu berukuran kecil.
"Mungkin yang kita temukan adalah candi pewaranya atau nanti ada candi induknya, kita belum tahu," ungakapnya.
Saat ini dua buah arca tersebut telah diserahkan oleh Polsek Ngemplak kepada tim BPCB DIY.
Nantinya tim BPCB akan melakukan eskavasi untuk meneliti lokasi penemuan arca tersebut.
(TRIBUNJOGJA.COM)