Wabah Virus Corona

Pernah Unggah Video Makan Sup Kelelawar dan Ada Wabah Corona, Presenter di China Ini Minta Maaf

Setelah virus mematikan ini mewabah, seorang selebriti internet di Tiongkok meminta maaf pernah mengunggah video memakan sop kekelawar

Penulis: Rina Eviana | Editor: Rina Eviana
Sohu via South China Morning Post
Pernah Unggah Video Makan Sup Kelelawar dan Ada Wabah Corona, Presenter di China Ini Minta Maaf 

Menurut Komisi Kesehatan Nasional setempat ditemukan hampir 2.000 kasus pasien terinveksi virus corona baru 324 di antaranya dalam kondisi kritis.

Sementara para pejabat kesehatan dan peneliti sedang berjuang untuk menemukan asal-usul virus, para ilmuwan China mengatakan pada hari Jumat bahwa 96 persen virus itu identik dengan coronavirus yang ada di kelelawar.

Temuan David Robertson, seorang spesialis bioinformatika di Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow, dan ahli statistik Jiang Xiaowei dari Universitas Xian Jiaotong-Liverpool, yang menulis dalam sebuah forum diskusi medis bahwa data genom koronavirus baru “paling dekat hubungannya ”ke tiga coronavirus kelelawar lainnya.

Penyebaran coronavirus atau virus corona
Penyebaran coronavirus atau virus corona (Science News)

Wabah di Wuhan juga memicu diskusi sengit di daratan Cina tentang pelarangan konsumsi hewan eksotik, yang dijual di pasar basah yang diduga menjadi sumber kasus tersebut.

2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) Nama Resmi Virus Corona yang Bikin Geger Dunia

Beberapa pengguna internet mengatakan Wang seharusnya menyadari sifat bahaya mengonsumsi hewan liar, mengingat dugaan spesies eksotik berasal dari wabah 2003 yang mematikan dari sindrom pernapasan akut (Sars), yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia.

[Wang] merekam video pada 2016 tetapi sejak 2003 Sars kami telah diperingatkan untuk menolak konsumsi hewan liar,” tulis seorang pengguna Weibo.

"Dia mengatakan itu [difilmkan] di luar negeri tetapi apa yang dia lakukan adalah mencoba menunjukkan kepada orang-orang bahwa kelelawar itu terasa menarik,"

Penyebaran coronavirus atau virus corona
Penyebaran coronavirus atau virus corona (Science News)

Virus corona yang tersebar di China dan wabah SARS di tahun 2003 memiliki dua kesamaan.

Keduanya berasal dari keluarga virus corona dan ditularkan melalui hewan ke manusia.

Virus corona merupakan penyakit zoonosis. Artinya, mereka disebarkan ke manusia dari hewan.

ilustrasi
ilustrasi (net)

Pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama, dapat menjadi kondisi di mana virus mudah tersebar.

"Pasar hewan hidup yang diatur dengan buruk, dicampur dengan perdagangan satwa liar ilegal menjadi peluang bagi virus untuk menyebar dari inang satwa liar ke populasi manusia," kata Wildlife Conservation Society, sebagaimana dikutip Business Insider.

Dalam kasus SARS, dan mungkin juga di wabah virus corona ini, kelelawar menjadi inang.

Kemudian, mereka menginfeksi hewan lain melalui kotoran atau saliva dan perantara pun tanpa disadari menularkan virus tersebut kepada manusia. " Kelelawar dan burung dianggap sebagai spesies reservoir untuk virus dengan potensi pandemi," ungkap ahli virus di Pusat Medis Erasmus Rotterdam Belanda, Bart Haagmans. Dalam 45 tahun terakhir, setidaknya ada tiga pandemi lainnya (selain SARS) yang ditelusuri penyebabnya dari kelelawar.

Hewan-hewan tersebut juga merupakan sumber asli dari penyakit Ebola yang telah menewaskan 13.500 orang pada tahun 1976. Selain itu, juga sindrom pernapasan Timur Tengah yang lebih dikenal dengan MERS. Virus ini ditemukan di 28 negara. Kemudian, juga virus Nipah, yang memiliki tingkat kematian sebesar 78 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved