Wabah Virus Corona

Pernah Unggah Video Makan Sup Kelelawar dan Ada Wabah Corona, Presenter di China Ini Minta Maaf

Setelah virus mematikan ini mewabah, seorang selebriti internet di Tiongkok meminta maaf pernah mengunggah video memakan sop kekelawar

Penulis: Rina Eviana | Editor: Rina Eviana
Sohu via South China Morning Post
Pernah Unggah Video Makan Sup Kelelawar dan Ada Wabah Corona, Presenter di China Ini Minta Maaf 

Sejauh ini, virus corona yang muncul di Wuhan telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 900 orang. Para ahli belum mengonfirmasi spesies hewan yang mampu menyebarkan virus ini ke manusia.

Akan tetapi, ada beberapa dugaan. Ilmuwan di China membandingkan kode genetik dari virus corona Wuhan dengan virus corona lainnya. Hasilnya, terdapat kesamaan paling besar pada sampel virus corona dari dua kelelawar.

"Ada indikasi bahwa ini adalah virus kelelawar," kata ilmuwan Rocky Mountain Laboratories, Vincent Munster. Sementara, menurut kelompok ilmuwan lainnya yang menyunting Journal of Medical Virology, spesies perantara dalam kasus ini diduga adalah kobra China.

Ratusan ribu kelelawar meneror Queensland, Australia.
Ratusan ribu kelelawar meneror Queensland, Australia. (Dailymail.co.uk)

Alasannya, analisis genetik lebih lanjut menunjukkan bahwa blok pembangun genetik virus corona Wuhan sangat mirip dengan ular. Jadi, para peneliti berpikir bahwa populasi kelelawar dimungkinkan menginfeksi ular, yang kemudian menularkan virus tersebut kepada manusia.

Namun, satu-satunya cara untuk memastikan dari mana virus ini berasal adalah dengan mengambil sampel DNA dari hewan-hewan yang dijual di pasar dan dari ular serta kelelawar di daerah tersebut. Ancaman kelelawar Berdasarkan sebuah studi tahun 2017, kelelawar memiliki proporsi virus zoonosis yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan mamalia lain.

Para ahli berfikir bahwa kondisi ini disebabkan oleh kemampuan kelelawar terbang melintasi jarak geografis yang luas dengan membawa penyakit tertentu. Kelelawar menyebarkan virus melalui kotorannya. Jika mereka menjatuhkan kotoran di buah yang akan dimakan oleh hewan, hewan pemakan pun menjadi pembawa penyakit.

"Kami mengetahui cukup banyak virus dalam cetak biru WHO yang memiliki kaitan langsung ataupun tidak langsung dengan kelelawar," kata Munster. Maret lalu, sebuah penelitian pun memprediksi bahwa kelelawar dapat menjadi sumber wabah jenis virus corona baru di China.(South China Morning Post, Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved