Tekan Angka Stunting, PT Tripatra Beri Edukasi di Desa Muntuk Dlingo Bantul

Ada sekira 105 peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Semuanya merupakan warga dari 3 desa di Kecamatan Dlingo.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
PT Tripatra Engineers and Constructor (TRIPATRA) menggelar kegiatan penanggulangan stunting di Desa Muntuk Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Kamis (23/1/2020) lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 105 peserta yang berasal dari kawasan desa tersebut. 

Pihak pemerintah desa berterima kasih telah menjadi tempat sosialisasi penanganan stunting. Para ibu yang hadir dalam acara ini menjadi lebih paham ciri-ciri stunting.

Menurut Kelik Subagyo, Kepala Desa Muntuk, pernikahan usia dini banyak terjadi di desanya.

"Kami sudah berusaha mensosialisasikan kepada warga agar meminimalkan pernikahan dini, supaya mengurangi kasus gizi buruk yang kemudian menjadi stunting. Bagi saya sebagai lurah, intinya kesadaran orang tua, agar sadar terhadap gizi anak, kesadaran pola hidup, dan kesadaran mengenai stunting," katanya.

Kelik menambahkan, faktor sumberdaya, dalam hal ini orang tua anak sangat berpengaruh, yaitu memperhatikan gizi mulai kehamilan hingga usia emas anak.

Sementara, pihak Puskemas Dlingo 2 mengapresiasi kegiatan TRIPATRA dalam membentuk kualitas manusia unggul.

Menurut Dr. Ahmad Riyanto, Kepala Puskesmas Dlingo, stunting menjadi parameter kualitas kehidupan anak.

Jika orang tua memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan anak, maka hasilnya akan terlihat 5 tahun mendatang, yaitu peningkatan kualitas.

"Pertama, persiapan sejak sebelum hamil atau pra nikah, awal kehamilan, pemeliharaan anak usia 0 bulan, 6 bulan, hingga 2 tahun," paparnya.

Ahmad mengakui, kasus stunting di Desa Muntuk memang cukup banyak. Para ibu sering mengeluhkan anaknya susah makan.

Oleh karenanya dalam kesempatan tersebut pihaknya telah memberi tips agar anak-anak tetap mengkonsumsi makanan sehat dan mengurangi jajan.

"Ibu-ibu harus bisa memastikan agar anak tetap menkonsumsi makanan sehat, juga adanya pengaruh makanan atau jajanan yang bisa membuat anak anak justru memilih makanan snack jajanan tersebut daripada makanan sehat," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved