Jawa
Lovely, Makeup Artist Cilik dari Magelang yang Viral Berkat Hasil Riasnya yang Memukau
Bakat merias alami yang dimiliki anak seumuran sembilan tahun. Kemampuan meriasnya jika dibandingkan dengan MuA profesional, tak kalah bagus. Hasilnya
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Lovely Natasha Xaviera Elysia (9), gadis cilik siswa sekolah dasar (SD) asal Magelang, yang memukau masyarakat berkat kepiawaiannya dalam bidang merias atau make-up artist (MuA).
Bakat merias alami yang dimiliki anak seumuran sembilan tahun.
Kemampuan meriasnya jika dibandingkan dengan MuA profesional, tak kalah bagus.
Hasilnya seperti tanpa cela.
Pelajar yang masih duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD) Terpadu Maarif Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang itu memang sudah menyukai merias sejak kecil, usia tujuh tahun.
Ia pun belajar secara autodidak.
Pertama kali ia hanya menggambar alis di atas kertas, hingga ia terus berlatih hingga dapat merias secara profesional.
• Ajun Perwira Ungkap Ingin Banting Setir Jadi Tukang Make Up, Jennifer Jill Langsung Ajukan Syarat
"Awalnya itu saat saya berusia tujuh tahun. Saya suka make-up, setelah melihat ibu saya yang juga seorang MuA. Meski begitu, masih belum bagus. Baru saya belajar make up sendiri, merias sendiri pertama kali, saat masih kelas dua. Awalnya hanya menggambar alis di kertas saja," tutur Lovely saat ditemui di sekolahnya, Rabu (22/1/2020).
Berawal dari ketertarikannya di bidang rias merias, Lovely pun terus belajar.
Setiap pulang sekolah, ia langsung mengambil alat make-up dan belajar merias dirinya sendiri di depan cermin.
Awalnya hanya iseng saja, tetapi saat Ibunya, Intan Christa melihat hasil riasan Lovely, terpukau.
Pasalnya, sebelum in, ia hanya belajar sendiri.
Bakat merias Lovely ternyata turun dari ibunya yang berprofesi make up artist.
"Saya senang saat melihat mami merias. Rias manten di salonnya, Lovely Make-up. Kalau bapak, Muhammad Nur Habib, kerja di bank, tetapi juga fotografer. Saya pun latihan rutin. Pulang sore hari, atau pulang siang langsung latihan, diajar oleh mami," kata anak pertama dari dua bersaudara tersebut.
Lovely pun ikut berkompetisi.
Meski masih berusia tujuh tahun, ia tak gugup ataupun malu.
Banyak yang meremehkan, tetapi justru ia membuktikan kepada orang-orang dengan karya meriasnya yang cantik.
Lomba pertama yang diikuti oleh Lovely pada tahun 2019 di Jogja.
Ia menjadi make up artist termuda di antara MuA lain yang sudah andal dan profesional.
Lomba kedua ia ikuti di Temanggung pada tahun 2019.
Ketiga di Jogja juga, Lovely mendapat hadiah MuA termuda.
Baru-baru ini, ia mengikuti kompetisi di Solo, pada 15 Januari 2020 lalu, kategori pelajar SMA/SMK.
Pesertanya ada 216 peserta dan Lovely menjadi yang paling muda.
Ia mendapatkan juara harapan tiga.
Bahkan berkat hasil riasannya yang cantik, Lovely menuai banyak pujian di media sosial.
Mulai dari sana, bakat Lovely mulai terpancar
"Sempat merasa gugup. Saya bisa tidak ya, karena banyak yang juga jago. Saya rias saja. Modelnya kemarin itu Mbak Elfa dan ternyata hasilnya bagus. Saya pun mendapat juara dan hadiah peralatan make up. Senang rasanya," tutur putri kelahiran 9 Maret 2010 itu.
• Kisah Lady Gaga Tidak Pernah Merasa Cantik Hingga Make Up Merubah Kehidupannya
Dulu, saat awal mulai belajar rias, Lovely hanya tahu alat-alat dasar merias saja.
Kini setelah semakin pandai merias, ia hapal seluruh alat rias dan piawai menggunakannya.
Mulai dari foundation, bedak padat, bedak tabur, pensil alis, kontur, eye shadow, eye liner, blush on, shading, highlight, hingga lipstik.
Ia membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk merias satu orang.
Lovely merias dari rias pengantin, pagar ayu, sampai rias penari.
Teknik meriasnya pun sudah jago.
Melihat hasil riasannya, seakan tidak percaya jika itu hasil karya Lovely sendiri.
"Saya make-up pengantin, pager ayu, sampai penari. Waktunya sekitar satu jam ya. Model rias modern yang paling suka. Mula-mula, merias itu dari bagian foundation, lalu bedak padat, bedak tabur. Kemudian membuat alis, membuat eye shadow, lining, blush on, shading, highlight, lipstik. Bentuknya harus sama, kalau alis. Lalu kontur untuk membentuk wajah dan meniruskan pipi," tutur gadis yang hobi berenang tersebut.
Selain bakat merias, ternyata Lovely juga pandai berlenggak-lenggok di atas cat walk.
Ia sempat menjuarai kompetisi fashion show yang diadakan secara lokal.

Saat senggang, Lovely juga seperti anak kebanyakan.
Ia bermain, berenang, mewarnai gambar, dan terkadang bersepeda bersama ayah dan ibunya.
Cita-citanya mantap menjadi seorang Make Up Artist seperti ibunya.
Ia mengidolakan Tasya Farasha, MuA yang cukup terkenal, dan berkeinginan bertemu dengannya.
Selain belajar sendiri dan belajar dari ibunya, Lovely juga belajar dari video-video yang ditontonnya di Youtube.
"Cita-cita saya ingin jadi perias. Idola saya, Tasya Farasha. Make-up nya bagus baget. Pengen ketemu, pengen belajar dari kak Tasya," tuturnya.
Ibunda Lovely, Intan, mengatakan, anaknya sudah belajar rias sejak usia lima tahun, tetapi hanya rias untuk diri sendiri.
Lalu di usia tujuh tahun, Lovely semakin giat belajar.
Bahkan saat usia tujuh tahun itu, dia pernah bantu dirinya merias pager ayu. Ia juga merias penari.
"Dia usia 5 tahun sudah mulai rias, tapi rias untuk diri sendiri saja. Kemudian pada usia 7 tahun mulai belajar rias, tapi hanya sekadar rias biasa saja. Usia 7 tahun itu sudah pernah sekali untuk bantu rias pager ayu, kemudian umur 8 tahun sudah ngrias penari,” kata Intan.
• Hadapi Dunia Hospitality, Mei Ayu Triastuti Belajar dari Nol
Intan memang sengaja mengajak anaknya ikut kompetisi rias.
Meski awalnya hanya sekedar berpartisipasi, hasilnya ternyata bagus.
Ibundanya pun mengajarkan secara rinci cara rias kepada anaknya.
Belajar secara autodidak, lalu menerapkan hasil belajar ke model.
Lovely pun tertarik untuk ikut merias.
“Terkadang habis nonton youtube pingin praktik, saya ajak ada model kesini, saya rias, dia nonton, jadi tertarik dan ikut merias,” tutur Intan.
Sejauh ini, Intan sangat mendukung bakat anaknya dalam merias.
Latihan dilakukan dengan membagi waktu agar seimbang dengan waktu belajarnya di sekolah.
Setiap hari Sabtu, Lovely pulang pukul 10.00 WIB dan saat itu ia berlatih rias.
“Belajar rias, Sabtu sama Minggu, setelah itu dia free bisa main. Kemudian untuk belajar tetap nanti habis magrib sama subuh itu, saya tanaman untuk membaca. Saya tekankan bukan belajar, tapi membaca karena kalau belajar pasti beban ke anak, jadi saya bilang,’kak membaca’, udah membaca aja,” katanya.
Kepala SD Terpadu Maarif Gunungpring, Fitri Hariyanti, mengaku bangga dan bahagia dengan prestasi yang diraih oleh salah satu siswanya.
Prestasi tak hanya di bidang akademis saja, tetapi kalau bakat lain di luar sekolah.
Sekolah pun mendukung dan mengizinkan anak didiknya berprestasi di luar sekolah.
"Setiap anak punya bakat tertentu dan harus dikembangkan. Kami mendukung dan memberikan izin. Berkat Lovely, ternyata banyak wali murid meminta untuk tambah beauty class," kata Fitri.
Wali kelas Lovely, Lailatul Qodariyah, mengatakan, selain berprestasi di bidang merias, Lovely ternyata juga dikenal sebagai siswa yang cerdas. Kemampuan akademiknya cukup bagus dan selalu 10 besar di kelasnya.
"Ia paling suka bahasa inggris. Nilainya bagus dan 10 besar di kelasnya. Dengan temannya, dia sangat happy, tak membeda-bedakan. Ia juga murah senyum," tutur Lailatul.(TRIBUNJOGJA.COM)