Sleman

Dishub Sleman Uji Coba APILL di Simpang Lima UNY

APILL simpang lima UNY ini sudah dibangun sejak Desember 2019 kemarin.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Kondisi simpang UNY setelah dipasang APILL 

Ia menekankan bahwa jenis ATCS yang dipasang bukan sekedar sistem yang biasa, melainkan yang full responsif.

Pirantinya antara lain CCTV, dan antena untuk ditempatkan pada masing-masing kaki simpang.

Adapun salah satu kebihan sistem ini dapat dimonitor melalui ponsel.

Ia memaparkan bahwa ke depan, APILL simpang UNY juga akan dilengkapi sensor untuk menginformasikan kepada pengguna jalan yang melanggar marka stop line.

Polres Sleman Akan Rekayasa Fase Lampu Rambu Lalu Lintas untuk Urai Kemacetan

Seperti yang sudah terpasang di simpang Colombo.

Sesuai persyaratan, dipasangnya APILL di simpang UNY karena beberapa faktor.

Seperti jumlah rata-rata kendaraan yang melintas selama 8 jam minimal 750 unit, dan pejalan kaki 175 orang.

Di samping itu juga dipertimbangkan dari penghitungan tundaan melebihi 30 detik, serta angka kecelakaan selama satu tahun lebih dari lima kejadian.

Sedangkan terkait pengoperasian APILL, Bambang menjelaskan bahwa sesuai UU Nomer 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, uji coba akan dilakukan selama kurun waktu 30 hari.

Masa uji coba itu hanya untuk evaluasi, dan belum punya kekuatan hukum tetap.

Artinya selama 30 hari, polisi tidak menerapkan tilang terhadap pengguna jalan yang melanggar traffic light tersebut.

Operasi Zebra Progo 2019 : Polresta Yogyakarta Catat Kenaikan Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas

"Kurun 30 hari itu benar-benar untuk evaluasi apakah pengaturan APILL sesuai norma atau tidak, sekaligus masa sosialisasi ke masyarakat," ungkapnya.

Salah seorang pengguna jalan, Haryanto (28) warga Wirobrajan mengatakan sempat kaget ada traffic light di simpang UNY, namun setelah itu ia mengatakan bahwa itu adalah langkah yang tepat.

"Bagus, lebih teratur, karena di sini pada dan sering ada kecelakaan," ujar pria yang berprofesi sebagai sopir ojek online ini.

Menurutnya, traffic light bisa mendisiplinkan pengendara jalan.

Menurutnya di jalan orang akan emosi dan egois, apalagi jika terburu-buru.

"Jadi pengendara jadi lebih teratur. Kita harus menghormati sesama pengguna jalan. Karena yang berkendara tidak kita saja. Lebih baik macet dikit dari pada kecelakaan," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved