Kulon Progo
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tegaskan Ternak di Kulon Progo Bebas Antraks
Walaupun sebelumnya sekitar 2017, satu wilayah di Kulon Progo sempat ditemukan virus tersebut, akan tetapi saat ini sudah dinyatakan negatif.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Kepala Dinas ini pun menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada perangkat desa maupun Kapanewon jika tiba-tiba ada ternak atau sapi yang mati tanpa sebab.
"Itu sudah kita sampaikan dalam surat edaran yang didistribusikan ke keduabelas Kapanewon di kulon Progo," paparnya.
Namun, Aris dengan tegas melarang masyarakat untuk melakukan kontak langsung dengan bangkai hewan, apabila memang ada kejadian tersebut.
"Itu bisa berbahaya bagi kesehatan, karena Antraks bisa menular melalui kontak langsung. Tapi lebih berbahaya lagi jika daging hewan tersebut dikonsumsi," katanya.
Jika menular ke manusia, papar Aris, antraks bisa menyebabkan kematian. Ciri-ciri awalnya yakni merasakan mual dan muntah, namun muntahannya berwarna hitam.
"Alangkah lebih baik jika ditemukan hewan yang mati mendadak seperti itu, dikuburkan langsung. Idealnya sedalam dua meter agar lebih aman," imbaunya kepada masyarakat. (TRIBUNJOGJA.COM)