Internasional
Intelijen Israel Bantu Pembunuhan Qassem Soleimani. AS Juga Incar Target di Yaman Tapi Gagal
Intelijen Israel dikabarkan membantu militer AS operasi pembunuhan mantan Kepala Pasukan Quds Garda Reubik Irak, Mayjen Qassem Soleimani.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
Perjalanan rombongan itu sangat dirahasiakan.
Begitu meninggalkan apron parkir dan melintasi jalan keluar dari Bandara Baghdad, rudal menghantam kendaraan pertama yang ditumpangi Qassem dan al-Muhandis.
• Bagaimana Qassem Soleimani Terlacak AS? Irak Telusuri Jejak Mata-mata Sejak dari Damaskus
Rudal kedua menghajar kendaraan pengawal di belakangnya.
Kedua mobil hancur berkeping di tengah kobaran api dan kepulan asap ledakan rudal.
Rudal yang diduga belakangan jenis Hellfire RX-1 Ninja dilepaskan dari drone atau pesawat nirawak MQ1 Reaper yang melayang-layang di sekitar Bandara Baghdad sejak sebelum pesawat Champ Wing mendarat.
Badan Intelijen Irak dan keamanan langsung menutup rapat bandara sesudah serangan.
Agen keamanan nasional Irak mencegah puluhan staf keamanan, polisi, imigrasi, staf maskapai, pergi meninggalkan area.
Penyelidikan difokuskan ke beberapa orang yang terkait langsun dengan penerbangan Champ Wing.
Ada dua pegawai bandara, dua pejabat kepolisian, dan dua staf maskapai diperiksa intensif.
Para penyelidik Badan Keamanan Nasional Irak menemukan indikasi kuat jaringan mata-mata di dalam Bandara Baghdad terlibat membocorkan rincian informasi sensitif kedatangan Qassem Soleimani ke intelijen AS.
• Di Balik Pembunuhan Qassem Soleimani Ada Konflik Melibatkan China dan Saudi, Amerika Marah Besar
Para tersangka termasuk dua staf keamanan di bandara Baghdad dan dua karyawan Cham Wings.
"Seorang mata-mata di Bandara Damaskus dan satu lagi bekerja di pesawat," kata sumber penyelidik Irak.
Menurut para penyelidik Badan Keamanan Nasional Irak, para terduga atau tersangka pembocor ini bekerja untuk jaringan lebih luas, yang kemudian meneruskan informasinya ke intelijen militer AS.
Dua karyawan Cham Wings di Damaskus menurut pejabat Irak, narasumber Reuters, juga sedang diselidiki intelijen Suriah.
Direktorat Intelijen Umum Suriah tidak menanggapi konfirmasi Reuters.