Video Pesawat Tempur F-16 TNI AU Patroli di Atas Perairan Natuna
Hari Kamis (9/1/2020) ini, kegiatan patroli udara TNI AU tersebut diabadikan lewat sebuah video yang diunggah akun twitter resmi TNI AU.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Indonesia-China memanas
Hubungan Indonesia-China memanas setelah kapal-kapal milik negara rumpun bambu itu memasuki wilayah Indonesia di Natuna.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan, hingga Selasa (7/1/2020), kapal-kapal milik China masih beraktivitas di perairan tersebut.
Indonesia dan China sudah melakukan komunikasi di lapangan, namun belum mencapai titik temu.
Peristiwa itu bermula ketika kapal pencari ikan dan coast guard China berlayar di kawasan Perairan Natuna.
Berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, Natuna merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes kepada China melalui Duta Besarnya di Jakarta.
Sementara itu, TNI dan Bakamla terus disiagakan di Perairan Natuna untuk memantau kondisi keamanan. Kendati telah melayangkan nota protes, kapal milik China masih terus beroperasi di Perairan Natuna.
"Yang jelas tadi pagi sudah laporan Menlu, bahwa masih ada coast guard mereka (China) di sekitar situ. Ada satu di luar, ada dua yang perkuatan di atas, di Pulau Nansha. Mungkin akan ada pergantian patroli mereka," ujar Taufiq di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
Selain itu, Taufiq membenarkan bahwa kapal nelayan China juga masih berada di Natuna. (*)