Pendidikan

Riset UGM Memperoleh Pendanaan dari Kementerian Keuangan

Sebanyak 14 kegiatan riset dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih pendanaan Riset Inovatif Produktif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (RI

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
istimewa
14 tim peneliti UGM memperoleh dana riset LPDP dari Kementerian Keuangan RI 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 14 kegiatan riset dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih pendanaan Riset Inovatif Produktif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (RISPRO LPDP), Kementerian Keuangan.

Jumlah riset tersebut terbanyak dari kampus yang sama mendapatkan dana riset skema Kompetitif dan Invitasi Batch 2 tahun 2019.

Tim peneliti dari UGM berhasil mendapatkan pendanaan riset untuk skema Kompetitif sebanyak 11 tim.

Sedangkan yang mendapat dana skema Invitasi tema riset bidang Farmasi dan Alat Kesehatan sebanyak 3 tim. 

Total pendanaan yang diterima dari 14 Tim tersebut sebesar Rp 13,3 Miliar.

Peneliti UGM Nilai Sampah di TPST Piyungan Harus Dikelola dengan Benar

Kepala Subdirektorat Program Penelitian, Direktorat Penelitian UGM Ririn Tri Nurhayati mengapresiasi atas lolosnya 14 tim peneliti UGM memperoleh dana riset LPDP dari Kementerian Keuangan RI.

Pendanaan riset tersebut akan mendukung kelancaran proses penelitian sehingga bias menghasilkan prosuk riset yang lebih bermanfaat untuk industri dan masyarakat.

“Tahun ini ada 14 tim riset UGM yang lolos mendapatkan dana riset LPDP. Kami sangat mengapresiasi atas pencapaian itu,” kata Ririn, Selasa (7/1/2020).

Ririn menyebutkan pada pedanaan riset LPDP untuk kompetisi riset batch 2 tahun ini sebanyak 14 tim.

Dibanding kompetisi batch 1 tahun 2019 lalu, hanya dua tim yang lolos mendapatkan pendanaan.

“Dari sisi kuantitas, pada batch 2 ini jumlahnya cukup banyak, termasuk paling banyak meloloskan tim dibanding kampus lain,” paparnya.

Pakar UGM Beri Masukan Guna Mengatasi Banjir

Dari dana riset inovatif inovatif produktif dari Kementerian Keuangan ini menurut dia sebanyak tiga tim mendapat pendanaan yang cukup besar yakni rata-rata Rp 2 miliar untuk kategori skema invitasi riset bidang farmasi dan kesehatan.

Padahal untuk mendapatkan pendanaan tersebut, tidaklah mudah.

Menurut ririn, beberapa persyaratan yang dipenuhi adalah  riset tersebut sudah memiliki mitra dengan industri, sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dan siap hilirisasi.

Beberapa penelitian yang mendapat dana riset untuk skema invitasi yakni riset pengembangan kapsul fraksi aktif daun awar-awar sebagai produk anti kanker payudara, pengembangan perangkat deteksi cepat retinopati diabetika dan kebutaan lewat teleoftalmologi

Selain itu juga riset soal deteksi dini penyakit jantung bawaab pada anak lewat metode elektrokardiografi yag diintegrasikan pada program skrining tahunan Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved