Gunungkidul

Fenomena Sinkhole Terjadi di Girisubo Gunungkidul

Sinkhole muncul setelah hujan deras yang melanda kawasan tersebut pada hari Jumat (3/1/2020) lalu.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto Pangaribowo
Yuono saat menunjukkan sinkhole di daerahnya, Senin (6/1/2020). 

Laporan Reporter Tribun jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tanah ambles atau sinkhole kembali muncul.

Kali ini sinkhole muncul di Dusun Karangawen, Desa Karangawen, Kecamatan Girisubo.

Sinkhole muncul setelah hujan deras yang melanda kawasan tersebut pada hari Jumat (3/1/2020) lalu.

Kepala Dusun Karangawen, Yuono,menceritakan, pertama kali sinkhole ditemukan oleh warga yang akan menggarap tanah sewa pada sabtu pagi ketika warga telah sampai ke lokasi tanah sudah dalam keadaan berlubang.

Tebing di Jalur Cinomati Longsor, Material Longsor Sempat Tutup Separuh Badan Jalan

"Tanah ini milik Jumadi dan digarap oleh Rajiman dan Ibu Rukiyem, saat kesini tau-tau sudah seperti ini memang pada hari Jumat hujan deras dan warga menemukannya paginya (Sabtu)," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (6/1/2020).

Lanjut Yuono, di daerah Karangawen tidak hanya sekali ini saja ditemukan tanah amblas.

Pada tahun 2018 lalu juga ditemukan hal serupa di dua lokasi dengan diameter lubang yang berbeda-beda.

"Kalau sinkhole pada tahun ini memang baru terjadi satu kali dengan diameter sekitar 3 meter dan kedalaman 5 meter, sedangkan tahun lalu ada dua kejadian tanah ambles satu di lokasi karang kidul satu di Gilangan," katanya.

Yuono menambahkan, kedua tanah amble pada tahun lalu memiliki lebar dan kedalaman yang berbeda-beda.

Kamu Wajib Coba! Tiga Tips Super Gampang Membuat Lipstick Tahan Lama

Tanah amblea yang terjadi di Karang Kidul memiliki diameter 2 meter dan kedalaman 7 meter, sedangkan satu yang berada di Gilangan kedalaman 8 meter.

"Kalau yang Gilangan itu lebar sekali dan sekarang ditanami pohon pisang, kalau yang di sini (Karangawen) mungkin akan kami pasang pembatas agar tidak mebahayakan warga yang akan keladang," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, saat ini belum ada laporan masuk terkait fenomena sinkhole yang terjadi di Karangawen, Girisubo.

"Kalau kejadian pada tahun ini baru terjadi satu kali itu pun saya tahu malah dari teman-teman yang menanyakan," katanya.

Data dari BPBD pada tahun 2018, terjadi 32 fenomena sinkhole yang tersebar di kabupaten Gunungkidul.

Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Matangkan Koordinasi

Selain itu pihaknya juga mengungkapkan beberapa lokasi di Gunungkidul yang berpotensi terjadi sinkhole adalah Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, Paliyan.

"Yang terbanyak ada di Rongkop sebanyak 18 kejadian sinkhole, lalu untuk Paliyan ada di satu titik yaitu Desa Karangasem, Saptosari juga satu titik yaitu Krambilsawit, Purwosari juga satu titik," ungkapnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menutup lubang dari tanah ambles dengan sampah karena ditakutkan jika ditimbun dengan sampah dapat mencemari sungai bawah tanah.

"Pada sinkhole kan ada cekungan lalu tertutup tanah dan diatasnya ada genangan air, lalu genangan air bersama tanah masuk ke ponor-ponor sehingga terjadi tanah ambles, nak kemungkinan ada saluran sungai bawah tanah," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved