Gunungkidul
Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Matangkan Koordinasi
Jika terjadi banjir atau tanah longsor yang cukup parah, maka OPD-OPD lain seperti Dinas Sosial dapat membantu sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Menanggapi adanya peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari 1 hingga 7 Januari mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul matangkan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya telah menerima peringatan dini tersebut.
"Kami pada akhir tahun 2019 juga telah menaikkan status menjadi siaga banjir dan tanah longsor nantinya dengan status atau keluarnya Surat Keputusan (SK) dari bupati maka akan mempermudah koordinasi dengan antar OPD," katanya, Kamis (2/1/2020).
Lanjutnya, jika terjadi banjir atau tanah longsor yang cukup parah, maka OPD-OPD lain seperti Dinas Sosial dapat membantu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
• BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa DIY, BPBD Kota Yogya Siapkan Antisipasi
"Nantinya jika status dinaikkan menjadi darurat banjir dan tanah longsor maka kami bisa mengakses Belanja Tak Terduga (BTT)," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah menyiapkan peralatan untuk penanggulangan bencana seperti banjir, tanah longsor, maupun untuk bencana puting beliung.
Pihaknya menyiapkan seperti armada untuk evakuasi, lalu chain shaw untuk memotong pohon yang tumbang, lalu pihaknya juga menyiapkan logistik yang disediakan untuk para pengungsi maupun untuk para relawan.
Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menyampaikan terkait dengan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, dirinya mengajak masyarakat maupun perangkat desa untuk tetap waspada terutama kawasan laut.
"Sebenarnya jika ada cuaca ekstrem yang paling berbahaya adalah kawasan laut kalau ada peringatan ombak misalnya 3 meter atau lebih jangan pernah bermain-main atau nekat untuk mencari ikan," katanya.
Sambung Immawan, sebenarnya masyarakat tidak masalah untuk berkunjung ke pantai atau daerah pesisir selama saat gelombang tinggi tidak bermain air di laut.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
"Kedua harus diwaspadai adalah pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor BPBD beserta relawan dan TNI/Polri harus ada koordinasi tidak hanya bertemu fisik tetapi harus juga cepat tentang situasi cuaca, jika ada informasi yang harus dibagi segera dibagi jangan ditunda," katanya.
Sedangkan saat disinggung terkait kesiapan Pemkab Gunungkidul, dirinya menegaskan untuk melakukan koordinasi lintas sektoral dan fungsi karena saat ini dalam penanggulangan bencana masih bersifat spontan.
"Kalau kemudian ada cuaca seperti tahun 2017 biasanya dandim yang berkoordinasi dan melakukan perencanaan tetapi jika seperti ini BPBD lah yang harus berkoordinasi dengan semua elemen," katanya.
Ia menambahkan, dalam koordinasi jangan hanya mengandalkan gawai, karena gawai sangat tergantung dengan signal provider.
Immawan menyarankan saat terjadi bencana BPBD beserta OPD lainnya menggunakan Handie Talkie (HT) karena tidak tergantung dengan signal provider. (TRIBUNJOGJA.COM)