BREAKING NEWS
Jet Tempur AS Hantam Konvoi Paramiliter Irak, Tewaskan Belasan Milisi Hasd Al-Shaabi
Jet tempur AS menggempur konvoi kendaraan pengangkut anggota paramiliter Hasd al-Shaabi di jalan raya Taji, Provinsi Salahuddin, Irak
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, BEIRUT – Jet tempur AS menggempur konvoi kendaraan pengangkut anggota paramiliter Hasd al-Shaabi di jalan raya Taji, Provinsi Salahuddin, Irak.
Serangan udara itu berlangsung Sabtu (4/1/2020) dini hari waktu setempat, atau Sabtu pagi WIB.
Kabar diwartakan situs Al Masdar News dari Beirut, mengutip stasiun televisi Irak dan Al Sumaria.
Berdasar laporan televisi Irak itu, dua kendaraan hancur, belasan anggota kelompok Hasd al-Shaabi atau Popular Mobilization Unit (PMU) tewas.
Operasi tempur udara ini terjadi 24 jam setelah pesawat nirawak Reaper yang dioperasikan militer AS menghajar kendaraan PMU yang membawa Mayjen Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad.
Qassem tewas terkena rudal bersama Deputi Komandan PMU Al Mahdi al-Muhandis, serta sejumlah petinggi PMU dan militer Iran.
Pembunuhan atas Qassem ini atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Iran dan jutaan penduduk Iran, Irak, dan para simpatisannya mengutuk kekejaman Washington ini.
• Respon Prancis dan China Atas Kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani
Terkait peristiwa di Taji, belum ada informasi mendetail yang diperoleh media di sana.
Termasuk apakah ada tokoh-tokoh penting PMU di konvoi yang diserang tersebut.
Pada perkembangan lain, situasi genting di Irak, Iran, Suriah serta Libya, memaksa Pentagon mengirimkan 4.000 prajurit tambahan ke Timur Tengah.
Pasukan dari Lintas Udara 82 yang terkenal, telah tiba di pangkalan militer AS di Kuwait.

Mereka dikirimkan menggunakan pesawat angkut terbesar dalam beberapa sortie.
Krisis di Irak meningkat tajam setelah militer AS menggempur markas Khataib Hezbollah, menewaskan lusinan anggota milisi Syiah itu.
Serangan udara itu dibalas tembakan roket ke pangkalan AS K-1 di Provinsi Kirkuk, yang menewaskan seorang kontraktor militer atau tentara swasta AS.
Ribuan anggota Khataib Hezbollah pada 31 Desember 2019 menggeruduk Kedubes AS di Baghdad, berhasil masuk ke sebagian kantor dan melakukan kekerasan serta pembakaran.
Aksi demonstrasi itu dibalas operasi terencana lewat drone yang akhirnya menewaskan Qassem Soleimani.
• PM Irak Peringatkan Perang Total, Moqtada al-Sadr Mulai Siagakan Milisinya
AS mendakwa tokoh ini menggerakkan demonstrasi ke Kedubes AS di Baghdad.
Di Beirut, Sekjen Hezbollah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah menyerukan pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani akan dilakukan para pejuang di semua penjuru dunia.
“Kami akan bekerja sepanjang hari, siang malam, untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kami akan kibarkan bendera di semua medan dan front,” kata Nasrallah.(Tribunjogja.com/xna)