Respon Prancis dan China Atas Kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani
Kematian Jenderal Iran Qasem Soleimani akibat diserang AS langsung direspon sejumlah pemimpin beberapa negara.
TRIBUNJOGJA.COM - Kematian Jenderal Iran Qasem Soleimani akibat diserang AS langsung direspon sejumlah pemimpin beberapa negara.
Di Eropa, Prancis langsung menyikapi kematian Qassem Soleimani.
Menteri Eropa Amelie de Montchalin, dalam wawancara dengan RTL Radio, dikutip AFP Jumat (3/1/2020) menyatakan kematian Qasem Soleimani membuat dunia jadi tempat yang lebih berbahaya.
"Kami telah membangunkan dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya," terang Montchalin.
Dia menuturkan, Presiden Perancis Emmanuel Macron bakal berkonsultasi dengan "pemain kawasan".
Montchalin mengatakan, yang mereka inginkan adalah melakuakn de-eskalasi ketegangan sekaligus mencapai stabilitas.
Dia menyatakan, segala upaya yang dilakukan Perancis adalah bertujuan membentuk perdamaian, atau paling tidak, stabilitas di dunia.
• Sumpah Ali Khamenei Atas Kematian Qassem Suleimani Hingga Politisi Demokrat Sebut Trump Picu Perang
• Makin Genting! Jenderal Iran Serukan Aksi Pembalasan ke AS Atas Pembunuhan Qassem Soleimani
"Peran kami adalah tidak memihak salah satu kubu, namun membuat dialog dengan semua pihak yang berkepentingan," tegas Montchalin.
Di China, juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang berkata, negaranya menentang penggunaan kekerasan dalam relasi internasional.
"Kami mendesak semua pihak, terutama AS, untuk tetap tenang dan tidak membuat suasana panas yang semakin memperunyam keadaan. "Kedaulatan, kemerdekaan, dan wilayah yang ada di Irak haruslah mendapat penghormatan," ucap Geng dalam konferensi pers.
Sebelumnya, AS melalui Pentagon mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
Dikatakan bahwa serangan tersebut dilakukan karena Soleimani dan Pasukan Quds yang dia pimpin bertanggung jawab atas kematian ratusan warga AS.
Selain itu, Pentagon mengklaim perwira tinggi bintang dua itu mendalangi berbagai aksi kekerasan yang terjadi di Timur Tengah.
Salah satunya adalah serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).
Karena kematian kontraktor itu, Washington memerintahkan serangan udara terhadap Hashed al-Shaabi pada Minggu (29/12/2019).
Serangan itu menewaskan sekitar 25 orang, yang dibalas dengan aksi protes dari massa pendukung Hashed di Kedutaan Besar AS di Baghdad. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenderal Iran Qasem Soleimani Tewas Diserang AS, Perancis: Dunia Jadi Tempat yang Lebih Berbahaya", .