Wow! Ini Cara Jepang Antisipasi Banjir, Ada Gorong-gorong dan Tangki Raksasa Bawah Tanah!
G-Cans adalah sistem drainase bawah tanah. Ini adalah proyek infrastruktur bawah tanah di Kasukabe, Saitama, Jepang.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
G-Cans, Proyek Ambisius Jepang untuk Mengendalikan Banjir
Lima tangki raksasa terkubur di bawah tanah. Kelimanya disambungkan satu sama lain oleh gorongan raksasa sepanjang 6,5 kilometer.
Pipa dan gorong-gorong raksasa itu menyambung ke sistem pemompa air yang kemudian dialirkan ke sungai yang menuju laut.
• Dokumen Penting Rusak Akibat Banjir, ANRI Beri Layanan Restorasi Arsip Gratis
Sistem pengendali banjir bernama G-Cans ini menjadi salah satu kunci bagaimana Jepang mengantisipasi bencana banjir.
Secara sederhana G-Cans adalah sistem drainase bawah tanah. Ini adalah proyek infrastruktur bawah tanah di Kasukabe, Saitama, Jepang.

Ini adalah fasilitas pengendalian banjir bawah tanah terbesar di dunia yang dibangun untuk mencegah meluapnya kanal dan sungai besar di kota itu sepanjang musim hujan dan badai.
Semua sistem pengendalian banjir itu berada di bawah kota metropolis Jepang.
Tokyo, salah satu kota terpadat di planet ini, adalah rumah bagi salah satu sistem pengendalian banjir paling ambisius dan besar yang pernah dibuat.
Dan hampir seluruhnya tidak terlihat oleh penduduk Tokyo.
• BNPB: 16 Meninggal dan 1 Orang Hilang Akibat Banjir Jakarta dan Sekitarnya
Setidaknya ada dua proyek konstruksi besar-besaran yang dibangun untuk melindungi ibukota Jepang dari ancaman banjir yang selalu ada.
Proyek pertama, yang dikenal sebagai Terowongan Pembuangan Bawah Tanah Luar Wilayah Metropolitan, atau lebih tepatnya sebagai
"Proyek G-Cans," selesai pada tahun 2009.
Jaringan terowongan 3,3 kilometer, yang disebut "Waduk Furukawa," akan dibangun kemudian tahun ini.
Sistem pengendalian banjir penuh Tokyo merupakan contoh dari keajaiban teknik dan perintis global dalam menangani air di daerah perkotaan yang berkembang pesat.
Ini adalah capaian gemilang yang diperoleh bangsa Asia Timur melalui pengalaman keras yang mereka lalui.