Persiapan Nataru di Jogja
PT KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Hadapi Nataru
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mengadakan apel gelar pasukan guna memastikan persiapan sarana dan prasarana pendukun
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mengadakan apel gelar pasukan guna memastikan persiapan sarana dan prasarana pendukung menjelang memasuki masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (19/12) di Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Adapun dalam kesempatan itu, apel diikuti oleh personel Polisi khusus kereta api (Polsuska), BKO Polri, Satuan Pengamanan (Satpam), Polisi Militer AD, personel pengamanan internal, serta pihak kepolisian.
Direktur Operasi PT. KAI, Apriyono Wedi Chrisnanto mengatakan, keseluruhan Daop dan juga Divre PT. KAI telah siap dalam menyambut masa Nataru dalam waktu dekat ini.
Kesiapan tidak hanya dari segi sarana dan juga prasarana, melainkan juga mengantisipasi sejumlah hal lain guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
• Tiket Kereta Api Terjual 59 persen, PT KAI Minta Penumpang Jangan Datang Mepet
"Pelaksanaan masa Nataru kami lakukan mulai dari tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020," imbuhnya.
Apriyono menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan satuan lain yakni pihak TNI dan Kepolisian untuk memperkuat sistem keamanan.
Pihaknya akan dibantu dengan tambahan personel itu guna mengantisipasi kerawanan baik yang berbentuk kejahatan maupun bencana alam.
Dia menyebut, sistem pengamanan dan juga kesiapsiagaan menghadapai Nataru saat ini tidak beda jauh dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, dengan mulai diadakannya perubahan jadwal pada 1 Desember 2019 lalu disinyalir akan membuat lebih banyaknya penambahan KA yang dulunya fakultatif menjadi jalur ganda.
"Utamanya di Daop 7, 5, dan 6 ya pasti akan ada penambahan jalur ganda dan kapasitas lintas," ujarnya.
• Jelang Nataru, PT KAI Jalankan Kereta Api Tambahan
Kepala Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto menyatakan, pihaknya juga telah memetakan sejumlah wilayah yang rawan di wilayah setempat.
Baik itu gangguan seperti banjir, tanah longsor, serta gangguan kondisi alam lain yang sekiranya dapat mengganggu operasional kereta.
"Tambahan tenaga ekstra juga kita siapkan untuk tenaga pemeriksa jalur dan juga perlintasan. Alat dan material untuk keselamatan dan kemanan juga siap," kata Eko.
Pada tahun ini, pihaknya menyiapkan sebanyak lima KA tambahan yang berangkat dari Daop 6.
Pengurangan kereta tambahan di banding tahun sebelumnya itu diakibatkan oleh angkutan KA yang dulunya fakultatif telah menjadi angkutan reguler saat ini.