Bantul
Sejak Jumat, Ada Sembilan Anak Kobra di Rumah Warga, 3 Diantaranya Berhasil Ditangkap BPBD Bantul
BPBD Kabupaten Bantul, sejak Jumat lalu berhasil amankan Sembilan anakan ular kobra yang berada dalam rumah warga.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan reporter tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - BPBD Kabupaten Bantul, sejak Jumat lalu berhasil amankan Sembilan anakan ular kobra yang berada dalam rumah warga.
Anggota BPBD Kabupaten Bantul, Satgas Pemadam Kebakaran, Raka Yogavian menyampaikan kepada Tribunjogja, Senin (16/12/2019) ada sembilan ekor anakan Kobra yang tinggal dalam rumah penduduk.
"Itu lokasinya ada dibeberapa tempat. Dari sembilan ular yang berhasil ditangkap, tiga diantaranya ditangkap dalam keadaan hidup. Sedangkan sisanya dibunuh pemilik rumah karena membahayakan," tuturnya.
• Fenomena Munculnya Ular Kobra di Berbagai Daerah : Ada Belasan Anak Kobra, Induknya Belum Ditemukan
Raka menyampaikan pengkapan ular yang bisanya sangat berbahaya bagi manusia ini diawali dari laporan yang diterima oleh BPBD pada Jumat (13/12/2019).
"Itu laporan dari ibu Slamet. Jadi itu sebetulnya pabrik pembuatan sarung tangan di daerah jalan Imogiri Timur," katanya.
Saat didatangi, lanjut dia, enam ular sudah dibunuh pemilik rumah.
"Kami lalu lakukan penyisiran dan masih mendapati satu ekor lagi yang masih hidup. Walaupun kecil, bisanya sudah sama mematikan dengan kobra dewasa," jelasnya.
Lalu, dua ular kobra lainnya didapatkan di rumah warga di daerah Tamanan, Banguntapan, Bantul pada Minggu, (15/12/2019).
"Semua dirangkap dalam kondisi hidup, tapi disinyalir masih ada ular yang tinggal dalam rumah tersebut," tutur Raka.
• Penjelasan Dokter Hewan Terkait Fenomena Ular Kobra Masuk Pemukiman Warga
Karena khawatir akan ular yang kemungkinan masih ada, lanjutnya, pemilik rumah pun meminta BPBD untuk melakukan penyisiran kembali hari ini, Senin (16/12/2019).
"Hasilnya nihil, sudah tidak ada ular yang ditemukan," tegasnya.
Adapun tiga ular yang berhasil ditangkap tadi, akhirnya dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
"Kita sudah melepaskannya, jauh dari lokasi warga yang jelas," pungkas Raka kepada Tribunjogja.com. (TRIBUNJOGJA.COM)