Travel

Candi Selogriyo, Keindahan yang Tersembunyi di Kaki Gunung Sumbing

Candi ini tersembunyi di lereng bukit kecil, terlindungi rimbunnya pepohonan tinggi di antara Bukit Condong, Bukit Gili dan Gunung Giyanti.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Keindahan Candi Selogriyo yang terletak di Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. 

Pengunjung candi banyak dari mancanegara.

Ada juga wisatawan lokal yang datang berkunjung ke candi.

Selain sebagai situs bersejarah, Candi Selogriyo memang dijadikan obyek wisata, khususnya wisata alam.

Bagaimana tidak, pemandangan alam yang mengelilingi candi teramat indah.

Mulai dari sawah terasering pada awal perjalanan masuk, hingga hutan, bukit dan gunung yang masih hijau dan asri.

"Wisata candi Selogriyo berkarakter alam. Dari karakteristik pemandangan terasering, boleh dikatakan Ubud-nya Magelang. Di kanan dan kiri candi, ada bukit yang menghimpit, serta aliran sungai. Di Candi Selogriyo juga mengalir sendang yang tak pernah kering meski kemarau," ujar Miftahudin, Sekretaris Pengelola Wisata Candi Selogriyo.

Deretan Wisata di Jogja Musiman yang Hits di Bulan Desember Ini, Ada Ala-ala Jepang Juga lho!

Candi Selogriyo sendiri sudah sejak lama ada, tetapi pengelolaan wisata baru serius dijajaki pada tahun 2004 lalu.

Dinas Pariwisata dan kecamatan membentuk Kelompok Sadar Wisata yang bertugas mengelola wisata yang ada di Candi Selogriyo. Sempat vakum beberapa tahun, tahun 2009 Pokdarwis berjalan lagi hingga sekarang.

Harga tiket masuk sendiri untuk domestik dipatok Rp 7 ribu per orang. Untuk mancanegara dikenakan biaya Rp 25 ribu.

Semua sudah termasuk asuransi.

Berdasarkan data yang ada, dari bulan Januari hingga September 2019 jumlah total pengunjung sebanyak 4.158 orang terdiri turis domestik 3.102 dan turis mancanegara 1.056 orang.

Wisatawan manca yang berkunjung di Candi Selogriyo dari Amerika Serikat, Perancis, Australia, Belanda, India, Jepang, Kanada dan negara lain.

Wisatawan domestik berasal dari kota-kota besar di Indonesia.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

"Hari Sabtu atau Minggu, candi ramai didatangi wisatawan. Untuk bulan Juni dan Juli, Agustus, wisatawan mancanegara yang berduyun-duyun datang ke sini. Wisatawan asing memang suka dengan wisata dengan trekking dan pemandangan alam yang asri," ujarnya.

Semenjak dikelola masyarakat, pengembangan pun dilakukan di semua sisi.

Dari jalan dari loket menuju gerbang candi yang kini telah dilapis paving seluruhnya.

Gerbang candi, dan anak tangga menuju candi dibangun.

Spot swafoto yang ada di atas terasering, dan tulisan berukuran besar, Selogriyo yang dibangun di sisi bukit, membuat daya tarik tersendiri dari wisata candi.

"Kami berharap wisata Candi Selogriyo dapat terus berkembang, sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, begitu juga candi yang mesti terus dijaga kelestariannya," pungkas Miftah. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved