Travel
Candi Selogriyo, Keindahan yang Tersembunyi di Kaki Gunung Sumbing
Candi ini tersembunyi di lereng bukit kecil, terlindungi rimbunnya pepohonan tinggi di antara Bukit Condong, Bukit Gili dan Gunung Giyanti.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Gerbang candi merupakan bangunan baru yang dibuat pengelola, terbuat dari batu hitam dan diukir dengan gambar makara dan ornamen tanaman.
Gerbang ini menjadi titik awal dari 164 anak tangga yang harus dilewati sebelum sampai ke candi utama.
Tampak ada gazebo dan taman untuk beristirahat ketika capai menapaki tangga saat perjalanan.
Sepuluh tangga terakhir dan tampaklah bangunan Candi Selogriyo yang berdiri dengan gagah.
Tidak lupa mengisi buku tamu dan meminta izin penjaga di pos samping, lalu dapat leluasa berkeliling kompleks candi.
Satu candi utama dengan luas sekitar lima kali lima meter, dan tinggi sekitar sembilan meter berdiri pas di tengah kompleks yang memiliki luas 2.528 meter persegi.
Candi Selogriyo secara harfiah diartikan sebagai rumah batu.
Rumah yang berarti griyo dalam bahasa Jawa, dan selo yang berarti batu.
Sumber informasi dari papan informasi menyebutkan bahwa, candi ditemukan pertama kali pada tahun 1835 oleh Hartman, Residen Magelang di era kolonial Belanda.
"Menurut cerita, dulu saat ditemukan, ada semacam gua, dengan lubang dan banyak kelelawar. Gua itu tertutup rumput dan pohon. Sementara, batunya tidak kelihatan, sampai akhirnya ditemukan dan tersingkap seluruh badan candi," tutur Juru Pelihara Candi Selogriyo, Joko Edi Mulyono, ditemui di kompleks candi.
Keempat sisi candi memiliki relung yang berisikan arca. Sisi utara terdapat arca Durga Mahisasuramardini.
Sisi barat terdapat arca Ganesa.
Selatan terdapat arca Rsi Agastya, dan timur terdapat dua arca di kanan dan kiri mengapit pintu masuk candi yakni, arca Nandishwara dan Mahakal.
Kepala arca sebagian besar telah hilang, menyisakan satu kepala arca yang juga tak utuh di sisi selatan.
• Deretan Wisata Jogja di Malam Hari, Sejuk dan Mudah Dijangkau
Bagian dalam candi Hindu biasanya terdapat Lingga ataupun Yoni, tetapi di bagian dalam candi ini berupa ruangan kosong.