Pria Bawa Pedang Ditangkap
Polresta Yogyakarta Bina 10 Teman Pelaku Pembacokan
Polresta Yogyakarta memberikan pembinaan kepada 10 pelajar SMP yang sempat terlibat dalam aksi pembacokan terhadap Mohammad (18) beberapa waktu lalu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polresta Yogyakarta memberikan pembinaan kepada 10 pelajar SMP yang sempat terlibat dalam aksi pembacokan terhadap Mohammad (18) beberapa waktu lalu.
Pembinaan tersebut dilakukan untuk memberikan pendidikan karakter kepada pelajar, seperti kedisiplinan dan tanggungjawab.
Dalam melakukan pembinaan pihaknya juga menekankan pada pendekatan keagamaan.
Pendekatan keagamaan dinilai baik untuk penguatan moral, sehingga para pelajar mengenal yang baik dan buruk.
Dengan demikian, para pelajar tersebut tidak mengulangi perbuatannya lagi.
• Kronologi Penangkapan Oknum Pembawa Senjata Tajam di Ngaglik Sleman
Kapolresta Yogyakarta, Kombespol Armaini tak menampik ada aksi kekerasan jalanan (klitih) di Kota Yogyakarta.
Bahkan klitih menjadi salah satu kejahatan yang menjadi prioritasnya.
"Klitih menjadi penekanan kita, ya memang fakta ada kejadian seperti itu. Kita perkuat fungsi pencegahan melalui Binmas, Sabhara, juga Kapolsek, supaya bersama-sama bisa antisipasi,"katanya, Rabu (4/12/2019).
Ia prihatin sebab aksi kekerasan jalanan masih terjadi, dan lagi-lagi yang menjadi pelaku adalah pelajar.
Menurut dia, kekerasan jalanan menjadi tantangan unik bagi Polesta Yogyakarta, sebab tidak ada alasan yang mendasari aksi tersebut.
Pihaknya pun tak kurang-kurang dalam melakukan upaya pencegahan, mulai dari patroli setiap malam hingga datang ke sekolah-sekolah.
"Berbagai macam cara sudah kita lakukan, tetapi tetap saja masih ada. Tidak hanya Polresta saja lho, Polsek lain bahkan Polda juga melakukan berbagai macam upaya. Sangat kita sayangkan, lagi-lagi pelakunya pelajar,"ujarnya.
Kedepan, lanjutnya pihaknya juga akan menindak orangtua. Sebab orangtua menjadi sosok yang paling penting dalam pencegahan.
Aksi kekerasan jalanan menurutnya dipicu oleh orangtua yang lengah dalam mengawasi anaknya.
• Status Oknum Pembawa Senjata Tajam di Ngaglik Sleman Jadi Tersangka
"Kedepan kita tindak juga orangtua. Pengawasan orangtua harus melekat, terutama soal kendaraan bermotor. Anak masih SMP sudah dikasih motor, kan nggak benar ini. Kedepan kita tindak tegas lah, kita tilang," lanjutnya.
"Kita juga mengacu vonis pengadilan, motor untuk klitih disita untuk negara. Berati kan juga penyadaran juga untuk orangtua,"sambungnya.
Ia berharap orangtua memberikan perhatian lebih dengan mengantar-jemput anak.
Ketegasan orangtua dengan tidak memfasilitasi kendaraan pada anak yang belum cukup umur juga menjadi kunci.
"Memang kuncinya ada di orangtua. Kita pengen Yogyakarta ini aman. Memang kejadian ini sangat menyedot perhatian masyarakat juga, masyarakat sangat sensitif akan hal ini. Dan kami akan terus berusaha menangkap pelaku klitih, ini jadi PR kita. Polisi tidak akan tinggal diam," tutupnya.
Sebelumnya diberikan terjadi aksi pembacokan terhadap Mohammad (18) pada Minggu (1/12/2019) sekitar pukul 02.30.
Akibatnya, korban mengalami luka 10cm di pergelangan tangan kiri.
Polresta Yogyakarta telah menetapkan dua tersangka yaitu RK (15) dan RA (14), sementara 10 teman pelaku menjadi saksi dan menjalani pembinaan di Mapolresta Yogyakarta. (*/TRIBUNJOGJA.COM)