Yogyakarta
Belasan Difabel Mencoba Menyelam untuk Pertama Kalinya
Dive with Deaf adalah kegiatan menyelam untuk para difabel, yang diselenggarakan oleh Diveable bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DIY dan ASITA Jogja
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tujuan acara tersebut adalah untuk mengampanyekan pariwisata tanpa batas.
Founder Diveable, Meyra Marianti mengatakan olahraga menyelam terbilang ekstrim, namun demikian pihaknya telah menyiapkan pendamping dari instruktur profesional.
Dive with Deaf diikuti oleh 13 peserta, 12 peserta tuli dan satu cereberal palsy.
"Kegiatan ini akan jadi pengalaman bawah air pertama bagi mereka. Memang cukup ekstrim, tetapi sudah ada instruktur profesional yang mendampingi. Instruktur juga akan menggunakan bahasa isyarat dalam memberikan arahan dan instruksi," katanya.
Menurut dia, menyelam bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh penyandang disabilitas.
Namun demikian, banyak hal teknis yang perlu dipersiapkan.
• UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja
Hal itu untuk menjamin keamanan dan keselamatan para peserta.
Ia berharap dengan kegiatan Dive with Deaf dapat memperkenalkan wisata bawah air kepada semua orang, terutama penyandang disabilitas.
Sementara itu, Head Instructor Dive with Deaf, Avandy Djunaidi menambahkan alam selam yang diperlukan harus disesuaikan dengan kondisi setiap penyelam.
Selain itu, instruktur juga harus khusus menangani diving untuk penyandang disabilitas.
Peserta, nantinya juga akan mendapatkan sertifikat try scuba yang berlaku selama enam bulan dari SSI Indonesia. (TRIBUNJOGJA.COM)
