Bantul

Patung Sultan Agung Didirikan di Simpang Tiga Imogiri Bantul

Patung Sultan Agung sedang berkuda bersama empat pengawalnya berdiri gagah di simpang tiga Imogiri, Bantul.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Patung Sultan Agung berkuda bersama pengawalnya berdiri di Simpang tiga Imogiri Bantul. Patung tersebut merupakan proyek Pemerintah Kabupaten Bantul berkolaborasi dengan pematung ternama, Yusman. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Patung Sultan Agung sedang berkuda bersama empat pengawalnya berdiri gagah di simpang tiga Imogiri, Bantul.

Patung dengan tinggi sekitar 10 meteran itu merupakan proyek dari Pemerintah Kabupaten Bantul berkolaborasi dengan Seniman Patung, Yusman.

"Jadi ini patung Sultan Agung, digambarkan sedang mengomando pasukannya melawan Belanda," kata Yusman, ditemui saat sedang meninjau dilokasi patung, Jumat (29/11/2019).

Memahat Nasionalisme dalam Karya Patung Bersejarah Yusman

Ia menyampaikan, Sultan Agung merupakan raja besar. Kepemimpinannya masyhur diakui dunia.

Melalui patung tersebut, Yusman mengaku ingin menceritakan perjuangan dan kehebatan Raja Mataram Islam yang memerintah tahun 1613-1645 itu.

Menurut dia, Sultan Agung sebagai raja besar dan Pahlawan Nasional, perjuangan dan jasanya patut dikenang sekaligus dikenalkan kepada masyarakat.

Terutama kepada generasi muda Indonesia.

"Sejarah itu harus berkesinambungan, dikenalkan sampai kepada anak cucu," katanya.

Sebagai Seniman, Yusman mengaku tidak mau sejarah bangsa Indonesia terputus.

Apalagi di-era globalisasi, akses kecepatan teknologi, kebudayaan dari berbagai Negara bebas masuk dengan mudahnya.

Sebab itu, sejarah harus tetap diperjuangkan. Dilestarikan dengan beragam cara.

Termasuk dengan patung, agar anak anak muda Indonesia bisa mengenal para pahlawan bangsanya.

33 Patung Hiasi Garis Imajiner Yogyakarta

"Kalau tidak seperti itu. Bagiamana mereka (anak anak muda) tau, para pahlawan kita," tutur seniman asal Pasaman, Sumatera Barat itu.

Dikatakan Yusman, patung Sultan Agung tersebut berbahan fiberglass.

Proses pembuatannya dilakukan secara mendadak.

Ia menerangkan, agar proses pengerjaannya bagus, satu patung seharusnya dikerjakan selama enam bulan.

Namun untuk patung Sultan Agung itu, proses pengerjaannya hanya diberi waktu selama tiga bulan saja.

"Kita tidak ada masalah. Cuma kendalanya tentang detailnya. Tapi karena kita sudah tahu. Maka kita ambil momen penting, Sultan Agung sebagai Pahlawan," kata dia.

Patung Sultan Agung yang dipasang di simpang tiga Imogiri itu digambarkan sedang berkuda.

Ditemani oleh empat pengawal. Sang Raja Mataram Islam itu berada di depan sementara empat lainnya mengikuti di belakang.

Patung tersebut akan menjadi landscape pintu masuk menuju Imogiri. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved