Yogyakarta

Kisah ODHA, Berawal dari Jarum Suntik yang Dipakai Bersama

Menjadi seorang penyandang Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) bukan menjadi hal yang mengagetkan bagi AG (46).

Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
ilustrasi 

Saat ini AG pun lebih menjaga privasi mengenai virus yang dideritanya.

"Saya memang merahasiakannya, bukan karena malu karena kondisi namun itu semua untuk anak-anak saya," tegasnya.

Dia tidak menginginkan jika nantinya anak-anaknya mendapat perlakuan diskriminatif karena status orangtuanya sebagai ODHA.

Lanjutnya, saat ini untuk menjaga kondisi kesehatannya, dia berkomitmen kuat untuk terus mengkonsumsi obat secara teratur.

"Itu semua agar bisa melihat anak tumbuh dewasa dan sukses, jadi saya berkomitmen untuk terus mengkonsumsi obat secara teratur," jelasnya.

Wakil Bupati Sleman Ajak Masyarakat Hilangkan Diskriminasi Terhadap ODHA

Lanjutnya, ODHA yang sudah berkomitmen untuk mengkonsumsi obat, harus bisa mempertahankan pemakaian obat bahkan hingga akhir hayatnya jika ingin memiliki usia yang lebih panjang.

Pria yang juga aktif dalam kegiatan penyuluhan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV ini juga menyampaikan bahwa jangan takut terhadap ODHA.

Ada sebuah slogan yakni 'jauhi virusnya, jangan orangnya'.

"Kan HIV maupun AIDS tidak dapat tertular dengan mudah seperti flu. Kita berpelukan maupun makan bersama itu pun tidak masalah," katanya.

Dia juga berpesan untuk menjauhi hal-hal yang bersifat negatif untuk menghindari HIV. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved