Gunungkidul

DPRD Gunungkidul Anggarkan Rp 1,8 Miliar untuk Penanggulangan Bunuh Diri

Masyarakat miskin, pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga, punya problem hidup dan lansia akan jadi sasaran sosialisasi.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penanggulangan bunuh diri menjadi satu diantara fokus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul.

Pada APBD tahun 2020 mendatang, DPRD Gunungkidul memplot anggaran untuk penanggulangan bunuh diri, karena selama ini penanggulangan bunuh diri masih dinilai kurang membuahkan hasil.

Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, DPRD siap untuk turun ke lapangan langsung untuk sosialisasi terkait penanggulangan bunuh diri di kabupaten Gunungkidul.

Setiap 40 Detik, Satu Pemuda Tewas Akibat Bunuh Diri

Hal ini disebabkan karena setiap tahunnya jumlah kasus bunuh diri di Gunungkidul masih di angka 30an.

"Untuk anggaran di APBD kami memplot sekitar Rp 1,8 milliar untuk penanggulangan bunuh diri. Nantinya anggaran tersebut untuk sosialisasi ke masyarakat," katanya, Selasa (27/11/2019).

Nantinya sosialisasi akan melibatkan tokoh masyarakat sekitar, dari tingkat RT hingga desa di setiap Kecamatan dan setiap sosialisasi akan diikuti kurang lebih 100 orang.

"Kita akan berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini adalah Bhabinkamtibmas yang memiliki peta sebaran bunuh diri dan juga berkoordinasi dengan Pemkab Gunungkidul yang juga memiliki data," katanya.

Masyarakat yang miskin, pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga, punya problem hidup dan masyarakat yang sudah lansia itulah yang akan disasar sosialisasi.

Fakultas Psikologi UGM Luncurkan Buku Kampus Sejahtera dan Buku Pencegahan Bunuh Diri

"Kami akan bekerjasama antara DPRD, Dinas KEsehatan, dan LSM yang memiliki modul terkait penanggulangan bunuh diri termasuk kita imbau untuk peduli kepada masyarakat yang rentan bunuh diri," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka menjelaskan, penyebab dari bunuh diri kebanyakan bukan ditimbulkan dari kesehatan namun kebanyakan adalah dari kehidupan sosial.

"Kebanyakan memang pemicunya di luar faktor kesehatan, tetapi lama kelamaan berimbas di kesehatan jiwanya. Misalnya ada seseorang yang ada masalah rumah tangga tetapi tidak ada yang dijadikan tempat cerita lama-lama akan berdampak pada kejiwaannya," jelasnya.

Disinggung mengenai ketersediaan anggaran secara khusus untuk penanggulangan bunuh diri, dirinya mengungkapkan saat ini memang belum ada.

UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja

Namun demikian, pihaknya telah menganggarkan dalam kegiatan pencegahan penyakit tidak menular.

"Saat ini anggaran yang ada dari dinkes itu di kegiatan penanggulan bunuh diri tersebut udah terakomodir dalam kegiatan pencegahan penyakit tidak menular," kata dia,

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved