Waspadai Sengatan Tawon Vespa yang Bisa Sebabkan Kematian, Ini yang Harus Dilakukan Bila Kena Sengat

Sengatan tawon Vespa affinis sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian, ini yang harus dilakukan bila kena sengatannya

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Tawon Vespa Affinis 

Dari serangan pertama ini, dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam.

Oleh karena itu, jika melihat adanya sarang tawon, usahakan untuk tak merusaknya.

Menurut Rosichon, tawon ndas mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.

Ilustrasi tawon
Ilustrasi tawon (sodapix sodapix via Kompas.com)

4. Memindahkan

Meski berbahaya, sarang tawon Vespa affinis dapat dipindahkan secara aman jika dilakukan dengan benar.

Beberapa alat yang perlu disiapkan antara lain kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat tawon dalam kondisi pingsan.

Pemindahan sarang tawon lebih baik dilakukan ketika kondisi gelap. Sebelum memindahkan, pastikan semua tawon telah berada di dalam sarangnya.

Masyarakat dapat meminta bantuan kepada petugas untuk mengurangi segala risiko yang ada.

5. Tempat hidup

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon Vespa affinis hidup di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.

Di Jakarta, tawon tak lantas hidup di antara gedung pencakar langit.

Kawanan tawon ndas tetap mencari tempat rimbun.

Tawon ini juga menjadi predator pemangsa serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman, termasuk bunga tanaman pisang.

Meski penuh gedung tinggi, di Jakarta masih banyak semak dan taman kota yang dapat membantu perkembangbiakan tawon ini sehingga keberadaannya di tengah permukiman masih biasa ditemukan.

Sementara itu, pakar ilmu serangga LIPI Hari Nugroho mengatakan, tawon juga mempunyai sifat pemakan bangkai.

Sehingga, sisa-sisa daging dan fermentasi di tempat sampah pun dapat menjadi sumber makanan tawon ndas ini. (*/tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved