Lucy Si Manusia Purba Tertua
Mengenal Lucy, Manusia Purba Tertua Temuan Donald Johanson di Lembah Hadar Ethiopia
Lucy di ratusan mil sebelah timur laut Addis Ababa itu menjawab misteri pohon silsilah manusia-manusia pendahulu di jagat
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Tanggal 24 November dikenal dunia sebagai “Human Origin Day”. Tanggal itu menjadi penanda penemuan fosil manusia purba, yang dianggap paling spektakuler.
Donald C Johanson, saat itu bekerja untuk Cleveland Museum of Natural History, menemukan bagian-bagian fosil tulang hominid yang dikenali dari keluarga Australopithecus avarensis, pada 24 November 1974.
Terkonservasi sekitar 40 persen, fosil itu diberi nama Lucy. Usia fosil diperkirakan sekitar 3,2 juta tahun lalu.
• Penemuan Spektakuler! Manusia Purba Bumiayu Ini Jauh Lebih Tua dari Temuan Hominid Sangiran
Jadi Lucy sebagai makhluk berjalan tegak, diduga hidup di perbukitan berpasir Ethiopia sekitar masa itu. Dari Ethiopia dan Tanzania, Autralopithecus, berevolusi dan menyebar ke berbagai belahan bumi.
Johanson telah menerbitkan audiobook terkait penemuan sangat bersejarah Lucy berjudul “Lucy: The Beginning of Humankind” di audible.com (Amazon).
Dalam audiobook ini, Johanson menjelaskan secara detil bagaimana ia sampai pada penemuan hebat yang tak disangka-sangka itu.
Menurutnya dalam prolog audiobook yang didengarkan Tribunjogja.com, Senin (25/11/2019) ini, temuan Lucy di ratusan mil sebelah timur laut Addis Ababa itu menjawab misteri pohon silsilah manusia-manusia pendahulu di jagat ini.
• Inilah Kapak-kapak Genggam Buatan Manusia Purba Jazirah Arab
Harry Widianto, paleontolog terkemuka Indonesia dalam buku “Sangiran Menyapa Dunia”, menyebutkan, specimen fosil Lucy ditemukan di sebuah endapan Pliosen berusia 4 juta tahun.
Letaknya di Lembah Hadar. Dinamai Lucy, karena saat penemuan spektakuler itu, Johanson dan tim ditemani iringan Beatles yang menembangkan lagu Lucy in the Sky with Diamonds.
Spesimen fosil Lucy itu terdiri komponen tengkorak, rahang bawahm tulang anggota badan (tangan dan kaki), tulang belakang, rusuk, dan tulang pinggul.
Berdasar ciri-cirinya, jenis kelamin individu itu perempuan dewasa muda. Tingginya sekitar 1,2 meter. Total fosil Australopithecus avarensi yang ditemukan saat ini 142 individu.
Mereka ditemukan di Lembah Hadar dan Laetoli di Tanzania, Afrika. Jumlah komponen terdiri 324 spesimen.
• Temuan di Luzon Ini Bisa Ubah Sejarah Manusia Purba di Asia
Volume otak makhluk ini tergolong keci, 425 cc, mula relative besar dan menonjol, leher kuat dengan perkembangan otot nyata.
Tangan panjang dan kaki pendek menunjukkan individu yang luar biasa kuat sebanding ukurannya. Dari cirri tulang pinggul; dan tulang paha, menunjukkan makhluk ini telah berjalan tegak dan bipedal.
Para ahli menurut Harry Widianto setuju Australopithecus avarensis merupakan percabangan pertama dari kera ke manusia.