Yogyakarta
Badan Pengelola Sumbu Filosofis Diusulkan ke Unesco Tahun 2020 Mendatang
Badan Otoritas yang akan mengelola kawasan sumbu filosofis sebagai warisan budaya dunia di Yogyakarta dari Tugu hingga Panggung Krapyak ditargetkan su
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Otoritas yang akan mengelola kawasan sumbu filosofis sebagai warisan budaya dunia di Yogyakarta dari Tugu hingga Panggung Krapyak ditargetkan sudah diusulkan ke Unesco tahun 2020 mendatang.
Badan ad hoc ini nantinya ditujukan untuk mengatur, mengawasi dan mengelola sumbu filosofis tersebut.
“Saat ini proses untuk pembentukan badan ini terus berjalan dengan diskusi dan kemudian masih berproses untuk didaftarkan ke Unesco terlebih dahulu,” kata Paniradya Pati, Benny Suharsono kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Kamis (21/11/2019).
Dia menjelaskan, untuk tahun 2020 ini sudah ditargetkan diusulkan namun belum masuk rencana kerja dan anggaran (RKA).
Baru kemudian, pada tahun 2021 mendatang badan tersebut kemudian akan menjadi pengelola dan pengawas kawasan sumbu filosofis.
• Diskominfo DIY Bakal Terapkan Jogja Smart Province di Sumbu Filosofi Yogyakarta
Dia menambahkan, badan ini nantinya harus ditangani oleh professional dan birokrat.
Nantinya, badan ini akan menjadi jembatan komunikasi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dan Unesco.
Dia juga menyampaikan lembaga itu nantinya akan berupa jejaring antar birokrasi.
“Kemungkinan atau bisa jadi ada birokrasi di dalamnya,” urainya.
Dalam beberapa diskusi yang berjalan mengenai pembentukan badan ini, pihaknya masih menimbang kelebihan dan kekurangan.
Termasuk, mendesain pembentukan badan ini. Untuk anggarannya, kata Benny, akan ada secara khusus di bawah Gubernur.
• Ini Tanggal Deadline Pengumpulan Penataan Sumbu Filosofi
“Anggaran di bawah tidak terpisahkan, ada kelola khusus yang dibiayai. Lembaga itu akan terus berlanjut dalam artian budaya mengembangkan dan kemajuan terus dilaksanakan secara konsisten untuk kesejahteraan masyarakat,” urainya.
Untuk kantor badan ini, Benny menyebutkan nantinya harus ada secretariat khusus untuk badan ini.
Badan ini juga diharapkan bisa bekerja dengan sangat professional untuk mengawasi dan melestarikan sumbu filosofis.