Sosialisasi Tol Yogya Bawen
14 Desa di 6 Kecamatan Wilayah Sleman Akan Dilintasi Jalan Tol Jogja - Solo
Pemerintah DIY bersama pemerintah pusat sudah memperkirakan berapa luas bidang tanah yang akan digunakan untuk jalan tol
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rencana pembangunan tol Yogyakarta-Solo resmi disosialisasikan perdana di Kabupaten Sleman pada Senin (18/11/2019) ini.
Proses sosialisasi berlangsung di Aula Gedung Sekda Sleman.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno, mengatakan sebanyak 14 desa dipastikan akan dilintasi oleh jalan tol tersebut.
"14 desa tersebut berada di kecamatan Kalasan, Prambanan, Depok, Ngaglik, Mlati, dan Gamping," jelas Krido.

Krido mengatakan Pemerintah DIY bersama pemerintah pusat sudah memperkirakan berapa luas bidang tanah yang akan digunakan untuk jalan tol tersebut.
Selain itu, dipastikan pula akan ada 6 pintu keluar (exit) tol yang berada dalam wilayah Kabupaten Sleman.
Empat exit tol dalam bentuk On/Off, sedangkan dua lainnya berbentuk Simpang Susun (SS).
• BREAKING NEWS: Pemda DIY Mulai Sosialisasikan Trase Tol Yogya-Solo dan Tol Yogya-Bawen di Sleman
• Sosialisasi Trase Jalan Tol Yogyakarta-Solo Dibagi Dua Etape
Exit On/Off akan diterapkan di pintu tol Maguwoharjo, UPNVYK, Monjali, dan Trihanggo (Gamping).
"Sementara pintu keluar model SS berada di Prambanan-Manisrenggo dan Purwomartani," kata Krido.

Sementara itu, PPK Pengadaan Tanah Tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen, Wijayanto mengatakan Tol Yogyakarta-Solo akan membentang sepanjang 22 km.
Bentangan tersebut merupakan jalan tol yang berada dalam wilayah DIY, khususnya yang melewati Kabupaten Sleman.
"Nilai investasinya kami perkirakan mencapai Rp25 triliun untuk Tol Yogyakarta-Solo sendiri," jelas Wijayanto.(*)