Ribuan Pelajar Ramaikan Lomba Dakon di Museum History Of Java Bantul

Lomba permainan tradisional dengan memperebutkan Piala Bupati Bantul itu bertujuan untuk melatih karakter anak.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Anak-anak yang kebanyakan merupakan pelajar Kabupaten Bantul mengikuti lomba Dakon di Museum History of Java 

Mereka akan memindahkan biji yang ada di 7 lubang, menuju lumbung (lubang besar) yang berada di ujung papan.

Supaya bisa jadi pemenang, maka pemain harus memiliki strategi dengan cara mengumpulkan biji sebanyak-banyaknya.

Siang itu, diatas panggung, anak anak terlihat bermain dengan serius namun santai.

Bupati Bantul, Suharsono, diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Bantul, Sri Edi Astuti mengatakan Dakon merupakan permainan yang sudah cukup lama. Bahkan saat dirinya masih kecil permainan itu sudah ada.

Dakon, menurutnya, merupakan permainan yang dapat menguatkan simpul kebersamaan sekaligus menanamkan virus positif berupa kesatuan dan persatuan.

Semua itu sangat baik bagi tumbuh kembang anak.

"Lomba Dakon sebagai permainan tradisional sekaligus olahraga rekreasi masyarakat, ke depan akan terus kita tingkatkan kemeriahannya. Sehingga menjadi daya tarik, untuk berkunjung ke Bantul," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved